Salin Artikel

Bocah 8 Tahun Dicabuli Tetangga, Orangtua Lapor Polisi

Aksi pencabulan pelaku kepada KA diketahui ST, ibu korban saat anaknya pulang ke rumah pada Jumat (4/10/2019), sambil menangis.

Kepada ST, KA mengaku mengambil uang milik ibunya untuk diberikan kepada R, anak pelaku.

KA mengaku diancam jika tidak memberikan uang kepada R, maka R akan mengadu kepada bapaknya, DA yang dalam hal ini pelaku.

"Anak saya datang ke saya nangis, dia cerita, 'iya ini aku disuruh ambil uang Umi (ibu/ST)' disuruh anak pelaku namanya R. Saya tanya kenapa kamu disuruh ambil uang, dia bilang 'iya saya takut diaduin ke ayahnya' gitu. Kenapa kamu takut sama ayahnya R, dia bilang 'iya aku takut, dia (DA) pernah cium aku'," kata ST di Mapolres Metro Jakarta Timur, Jumat (18/10/2019).

Mendengar penjelasan anaknya, ST kaget dan terus mengulik apa yang dilakukan pelaku kepada KA.

Korban sempat takut untuk jujur kepada ST, namun akhirnya KA jujur kepada ST.

"Saya bilang ngga apa-apa KA bilang saja, dia jawab 'dada aku juga dipegang'. Terus saya diemin dulu dia biar tenang," ujar ST.

ST menambahkan, selain anaknya, diduga terdapat korban lainnya yang dicabuli DA.

"Korbannya yang parah itu tiga, yang dicium saja itu satu. Saya datang lagi ke korban lainnya namanya T minta kesaksian. Awalnya anaknya sempat tidak mau cerita tapi akhirnya cerita bilang dadanya juga dipegang. Kemudian, saudaranya jadi korban juga namanya M, cerita 'iya kita itu diikat, ditelanjangin, mulutnya ditutup', dilakukan di rumah pelaku," ujar ST.

Kini, ST telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur dan langsung dalam penyelidikan polisi.

Adapun pelaku diketahui sudah tidak ada di rumahnya, pascaaksinya diketahui keluarga korban.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/18/14414061/bocah-8-tahun-dicabuli-tetangga-orangtua-lapor-polisi

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke