Salin Artikel

Akhir Pelarian Shairil Anwar, Buronan dalam Kasus Penganiayaan Ninoy Karundeng

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka kasus penganiayaan Ninoy Karundeng yang sempat buron, akhirnya datang menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya kemarin, Kamis (24/10/2019).

Tersangka itu adalah Shairil Anwar yang juga merupakan suami dokter Insani, tersangka penganiayaan Ninoy Karundeng yang lain.

Shairil didampingi oleh pengurus Masjid Al Fallah saat menyerahkan diri. Adapun, Masjid Al Fallah merupakan lokasi pengeroyokan Ninoy Karundeng.

Hingga saat ini, total ada 16 orang yang telah ditahan di Polda Metro Jaya. Di antaranya AA, ARS, YY, RF, Baros, S, TR, SU, ABK, IA, R, F, Bernard Abdul Jabbar yang juga Sekjen PA 212, Jerri, dokter Insani dan suaminya Shairil.

Kompas.com pun merangkum beberapa fakta soal pelarian Shairil Anwar hingga akhirnya dia menyerahkan diri ke polisi.

1. Menyerahkan diri karena takut

Ketua Harian DKM masjid Al Falah, Ferry selaku pihak yang mendampingi Shairil Anwar pun berbicara kepada awak media di Polda Metro Jaya.

Dia menjelaskan alasan mengapa Shairil akhirnya menyerahkan diri.

"Dia murni untuk datang serahkan diri untuk selesaikan proses karena ada rasa takut dan dia menyesali, sebagai warga negara baik dia taat hukum dan dia berpikir hari ini waktu tepat dia serahkan diri," kata Ferry.

Selama berminggu-minggu lari dari kejaran polisi, dia mengaku terbebani dengan bayang-bayang pengerjaan aparat.

Hingga akhirnya dia memutuskan untuk datang ke Masjid Al Falah lalu menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya.

2. Datangi Masjid Al Falah

Sebelumnya menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya pada Kamis, (24/10/2019), dia sempat mendatangi Masjid Al Falah siang harinya.

Dia minta didampingi oleh pihak pengurus masjid untuk diserahkan ke Polda Metro Jaya.

"Kami dari DKM Masjid Al Fallah Pejompongan beritikad baik membawa satu orang DPO sesuai pres rilis kemarin. Beliau DPO datang ke kami untuk menyerahkan diri," ucap dia.

Namun tidak dijelaskan kenapa dirinya minta didampingi pihak masjid sebelum menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya.

3. Selama jadi DPO, Shairil hidup nomaden di luar kota

Rasa tidak tenang dialami Shairil selama menjalani kehidupan dengan status DPO. Kemana pun dia pergi, selalu ada bayang-bayang polisi yang menghantuinya.

Hal itu yang membuat Shairil hidup nomaden atau berpindah pindah. Dirinya berpindah-pindah tempat tinggal dari Bogor ke Bekasi selama berminggu-minggu.

"Alasan menyerahkan diri karena takut, dia pindah-pindah dari Bogor ke Bekasi," Ferry.

Selama berpindah-pindah, Shairil hanya hidup di tempat tinggal kerabatnya.

Karena tidak tahan dengan bayang-bayang tanggung jawabnya dalam kasus penganiyaan Ninoy Karundeng, Shairil akhirnya menyerahkan diri.

4. Berharap Ninoy Karundeng mau berdamai

Ferry menilai apa yang telah dilakukan Shairil Anwar merupakan sebuah iktikad baik yang harus diapresiasi.

Tindakan Shairil menunjukan jika dirinya mau datang menyelesaikan masalah dan menyesali perbuatannya.

"Dia sangat menyesal, justru karena merasa. Mungkin bisa memberikan sentuhan kepada Pak Ninoy untuk berdamai. Jalan keluar perdamaian kan baik," ucap dia.

Kini Shairil sedang menjalani proses hukum oleh penyidik Polda Metro Jaya.

"Kami juga mengharapkan pihak korban saudara Ninoy untuk sama-sama memberikan jalan keluar secara kekeluargaan berdamai, karena semua proses hukum sudah dijalani para terduga," tutup dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/25/10024201/akhir-pelarian-shairil-anwar-buronan-dalam-kasus-penganiayaan-ninoy

Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke