Salin Artikel

Pemrov DKI Targetkan 100 Unit Bus Listrik Beroperasi pada 2020

"Targetnya kami berharap tahun depan 100 unit,” ujar Syafrin saat dihubungi, Selasa (29/10/2019).

Ia mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk menjadi operator bus listrik ini.

"Kami gunakan pola operator ya, public service obligation sifatnya. Mereka operator yang menentukan. Operator yang nantinya akan beli, investasi operator," kata Syafrin.

"Model kerja sama seperti transjakarta, operator ada yang existing, tahun depan berakhir diarahkan menggunakan bus listrik. Kemungkinan Perum PPD kan mereka existing, ada juga yang Mayasari Bakti," lanjutnya.

Syafrin mengatakan, nantinya operatorlah yang melakukan peremajaan dan pergantian armada bus listrik ini.

Meski demikian, saat ini Dinas Perhubungan tengah fokus untuk pengadaan bus listrik itu.

“Kembali lagi sebenarnya buat kami yang concern-nya itu ke harga bus dulu. Jadi harga bus itu kan menyumbang 20-25 persen biaya dalam pembentukan rupiah per kilometer. Jadi harga bus tentu jadi concern kami juga karena kan kalau harga naik otomatis akan berpengaruh ke subsidi operator,” ucap Syafrin.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan pada 8 Agustus 2019.

PT MAB menyambut perpres tersebut dengan segera memproduksi massal kendaraan niaganya.

Bus listrik MAB untuk kebutuhan komersial akan diproduksi antara September sampai Oktober 2019.

Namun, jumlahnya belum terlalu banyak karena menyesuaikan pesanan. PT MAB menargetkan ada 30 unit bus listrik yang diproduksi sampai November nanti.

Technical Director PT MAB Bambang Tri Soepandji memastikan, penggunaan bus listrik untuk transportasi umum akan lebih murah dibandingkan bus konvensional.

Menurut Bambang, bus listriknya hanya membutuhkan tarif operasional sebesar 0,8 kWh per satu kilometer.

"Dari hitugan tarif per kilometer, bus konvensional itu kurang lebih Rp 2.650. Untuk MAB ini hanya 0,8 kWh per kilometer, jadi bila tarif PLN itu Rp 1.460 per kWh, artinya kurang lebih tarif bus listrik sekitar Rp 1.200 per kilometernya," ujar Bambang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/29/20202961/pemrov-dki-targetkan-100-unit-bus-listrik-beroperasi-pada-2020

Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke