Salin Artikel

Keluh Kesah Para Pedagang di Bawah Rusunawa Pasar Rumput

Para pedagang sudah menempati sebagian kios yang tersedia di dalam pasar sejak beberapa minggu lalu.

Pantauan Kompas.com pada Jumat siang, pasar tersebut terdiri dari dua lantai yang dipenuhi kios.

Kios di lantai pertama ditempati para pedagang daging dan sayuran. Sedangkan di lantai kedua untuk pedagang pakaian.

Lingkungan pasar tampak bersih. Terlihat para pembeli yang sedang tawar menawar harga di beberapa kios dalam pasar.

Namun, para pedagang mengeluhkan sepinya pembeli.

Hendra (40), pedagang pakaian mengaku tidak mendapatkan pemasukan yang signifikan selama berdagang di dalam Pasar Rumput.

Menurut dia, salah satu faktor yang membuat pasar jadi sepi adalah akses yang sempit bagi para pelanggan.

Pasalnya, banyak pedagang yang berjualan di sepanjang jalan masuk pasar sehingga jalan untuk kendaraan menyempit.

"Aksesnya itu jadi sempit karena masih banyak yang berdagang di luar. Pelanggan pun jadinya lebih memilih tidak ke pasar ini," ucap dia ketika ditemui di pasar.

Masalah lain, harga yang ditawarkan pedagang di pinggir jalan lebih murah dibanding di dalam pasar. Dampaknya, pembeli lebih memilih berbelanja di luar pasar.

Dia meminta pemerintah setempat dan pihak PD Pasar Jaya untuk memindahkan para pedagang di jalan ke dalam pasar.

"Pedagang kaki lima tolong lah segera dipindahkan. Kami enggak mengusir, kami enggak harapkan mereka diusir. Cuma solusinya buat mereka supaya mereka juga bisa hidup ada di sini," Kata Hendra.

Selain itu, dia juga mengharapkan adanya inovasi yang dibuat pemerintah guna meningkatkan jumlah pengunjung di Pasar Rumput.

"Kalau bisa juga ada lah event-event yang dibuat di pasar. Supaya juga orang-orang tahu kalau pasar ini eksis, pasar ini ada. Jadi pengunjung juga banyak," kata dia.

Hal senada dikeluhkan Masri, pedagang lain. Pria yang berusia 70 tahun ini mengeluhkan PKL yang berjualan di luar pasar.

Selain itu, dia juga mengkritik tangga yang ada di dalam pasar. Dia melihat, tangga di dalam pasar terlalu curam dan tidak cocok untuk pengunjung lanjut usia.

"Saya saranin ada satu atau dua eskalator di bangun di sini. Kalau kamu lihat itu tangga tinggi banget. Kalau badan anak muda masih kuat naik tangga, cuma kalau yang sudah lanjut kasihan," ucap dia.

Dia berharap, kedepan pemerintah bisa mempertimbangkan hal tersebut agar pasar Rumput bisa dinikmati oleh semua kalangan.

Meski demikian, pendapat berbeda disampaikan salah satu pengunjung pasar. Hikmah (55) mengaku senang berbelanja di Pasar Rumput.

"Saya merasa nyaman aja di sini. Parkiran motor kayanya aman, tempatnya bersih sama harganya enggak jauh beda lah," ucap wanita yang tinggal di kawasan Tebet ini.

Namun, dia menyoroti fasilitas kamar mandi yang masih sedikit dan kurang bersih.

Dia berharap, pengelola pasar bisa memperhatikan hal tersebut sehingga pengunjung bisa merasa nyaman.

"Ya yang penting kan kita merasa nyaman. Kalau rasa nyaman saja sudah enggak ada ngapain lagi belanja di sini?" ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/01/12304081/keluh-kesah-para-pedagang-di-bawah-rusunawa-pasar-rumput

Terkini Lainnya

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke