Tim Puslabfor Mabes Polri sudah mendatangi rumah tersebut untuk mengambil sampel pada septic tank. Sampel akan diperiksa di laboratorium sebagai bagian dalam penyelidikan.
Katim Puslabfor Mabes Polri Kompol Faisal mengatakan, di dalam septic tank mengandung gas metana dan karbon monoksida dari hasil penguraian bakteri pada kotoram manusia.
"Biasanya dari penguraian bakteri, itu dari kotoran manusia yang masuk ke septic tank lalu ada penguraian bakteri lalu menghasilkan gas. Ada gas CO dan gas metana yang kami akan periksa nanti," kata Faisal di lokasi, Rabu (6/11/2019).
Adapun pemicu ledakan itu berasal dari koran yang dibakar dan dimasukkan ke dalam septic tank. Petugas ingin memastikan tinja sudah selesai disedot.
"Korannya itu ada api dan dimasukkan ke dalam septic tank sehingga terjadi akumulasi panas di situ, jadi gas tiba-tiba membesar dan meledak sehingga menekan tutupnya septic tank-nya itu," ujar Faisal.
Faisal menambahkan, butuh waktu sekitar dua minggu untuk memeriksa sampel yang diambil tersebut di dalam laboratorium.
Sebelumnya, peristiwa ledakan itu berawal ketika pemilik rumah bernama Agus Soleh memanggil jasa sedot WC pada Senin (4/11/2019) pukul 11.00 WIB.
Kemudian, petugas sedot WC berinisial S tiba di rumah Agus. Setelah proses penyedotan tinja selesai, S mengecek lubang septic tank dengan memasukkan koran yang telah dibakar.
Agus merasa yakin bahwa proses penyedotan tinja telah rampung sehingga dia memberikan uang imbalan kepada S.
Tak berselang lama, septic tank tiba-tiba meledak hingga menimbulkan suara ledakan yang cukup keras.
Akibat ledakan itu, S alami luka bakar dan tewas.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/06/14075571/septic-tank-meledak-tewaskan-petugas-sedot-wc-ini-penjelasan-puslabfor