Salin Artikel

Misteri Penyiraman Cairan Kimia yang Menimpa Nenek Penjual Sayur

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib sial menimpa penjual sayur di kawasan Meruya, Sakinah (60) yang disiram cairan kimia oleh orang tak dikenal saat dalam perjalanan pulang habis berjualan.

Luka bakar di bagian leher dan kepala Sakinah pun terlihat jelas seakan menjadi bukti bahwa nenek itu tidak berdaya saat penyiraman.

Sampai saat ini Sakinah pun tidak tahu motif penyerangan terhadap dirinya yang sudah 25 tahun berjualan sayuran dengan gerobak di kawasan Meruya, Jalan Aries Utama.

Penyiraman berawal ketika Sakinah pulang ke rumahnya yang berada di Gang Haji Taat No 15 S RT 011/ RW006, Meruya Utara, Jakarta Barat.

Penyiraman terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Sakinah saat itu sedang berjalan dan mendorong gerobaknya. Dia tidak sadar ada yang melempar cairan kepadanya.

"Saat itu malam saya berjalan di kiri mas, motor dari belakang samping ada motor lewat dan pas itu disiram. Memang saya setiap jualan keliling itu pulangnya selalu lewat sana, kejadiannya sekitar jam 7 malam, karena memang sudah mau pulang," kata Sakinah di rumahnya, Senin (11/11/2019).

Ketika peristiwa terjadi, Sakinah hanya seorang diri di jalan tersebut. Setelah penyiraman itu, Sakinah terus berjalan beberapa meter. Setelah itu dampaknya mulai ia rasakan.

"Saya itu awalnya enggak tahu, tapi lama kelamaan di leher panas dan gatal," ucap Sakinah.

Sakinah sadar kulitnya terluka setelah diberitahu oleh warga yang berada tidak jauh di sekitar rumahnya.

"Kan jalan, nah di depan ada warga pada bilang itu kenapa itu, nah baru di situ saya sadar," tambah Sakinah.

Mengira air hujan

Pertama kali disiram Sakinah mengira bahwa air yang mengenai tubuhnya adalah air hujan yang berasal dari atas rumah.

"Awalnya saya kira itu air hujan yang turun dari atas yang kena ke leher saya bagian belakang," ucap Sakinah.

Selang beberapa lama, Sakinah baru tahu bahwa yang disiram adalah cairan kimia.

Sayangnya, ibu paruh baya penjual sayur keliling ini juga tidak sempat melihat ciri-ciri pelaku yang menyiram air keras.

Sebab, begitu terasa air membasahi lehernya, Sakinah langsung melihat ke atas karena mengira turun hujan.

"Saya fokus kirain saya air hujan, yang saya tahu dia naik motor sendirian," ucap Sakinah

Diantar ke klinik dan rumah sakit

Setelah mengetahui leher belakang kanan terbakar, lecet, dan gatal, Indi yang merupakan adik ipar Sakinah mengantarkan Sakinah ke klinik terdekat.

"Awalnya saya biasa-biasa saja. Setelah tetangga ngomong Mak Inah disiram, saya bangun langsung antar ke Klinik Yuli di dekat sini," ucap Indi.

Indi pun membantu membersihkan bekas siraman yang ada di kepala Sakinah.

"Saya bantu bersihkan, rambutnya juga ada yang ikut keambil ya katanya panas dan gatal," kata Indi.

Setelah berobat ke RSUD Kembangan, Sakinah pun mendapat perawatan dan obat.

Sakinah heran mengapa disiram

Sakinah (60), heran mengapa dirinya menjadi sasaran penyiraman cairan kimia.

Padahal, dirinya hanya bekerja sebagai tukang sayur keliling yang setiap hari menjual sayuran, bumbu dapur, dan lain-lain.

"Saya juga bingung kenapa disiram, wong saya juga bukan orang kaya lah, cuma dagang sayuran aja," ucap Sakinah.

Dirinya juga mengaku tidak pernah memiliki pesaing atau kompetitor dalam berjualan sayur.

Sebab waktu sore ke malam hari dipilih Sakinah untuk menjual dagangannya, berbeda dengan tukang sayur keliling yang biasa beredar di pagi hari.

"Kalau musuh juga saya enggak ada, saya sudah sekitar 25 tahun dagangnya ya keliling aja tiap sore, enggak ada saingan dagang," kata Sakinah.

Hingga kini Sakinah pun belum berani berjualan kembali karena masih takut dan lukanya belum sembuh.

Pascakejadian penyiraman air keras, polisi pun langsung menyelidiki kasus ini.

"Betul saat ini kami masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut," kata Kapolsek Kembangan AKP Fahrul Sugiana.

Namun Fachrul masih enggan berkomentar lebih jauh soal pencarian terduga pelaku penyiraman cairan kimia.

"Mohon maaf nanti perkembangan saya sampaikan kembali ya," sucap Fahrul.

Kasus penyiraman air keras atau cairan kimia tidak sekali terjadi di wilayah Jakarta Barat.

Tidak jauh dari Meruya, yakni di kawasan Kebon Jeruk penyiraman air keras juga menimpa AE dan PN yang merupakan siswi SMPN 229 Jakarta Barat.

Mereka disiram ketika berjalan menuju rumah mereka di Jalan Kebon Jeruk Raya, Jakarta Barat, Selasa (5/11/2019) lalu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/12/08290871/misteri-penyiraman-cairan-kimia-yang-menimpa-nenek-penjual-sayur

Terkini Lainnya

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke