Salin Artikel

Kisah Remaja Nekat Jadi Polisi Gadungan, Tergerak karena Lihat Pengendara Lawan Arus

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polsek Ciputat mengamankan polisi gadungan berinisial NF (13) yang menghalau pengendara lawan arus di kolong flyover Ciputat Jalan Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (13/11/2019).

Dalam melakukan aksinya, NF menggunakan seragam lengkap kepolisian, mulai dari helm, kaus berwarna abu-abu, celana, hingga sepeda motor trail berwarna hitam bertuliskan "Police".

NF menghalau pengendara yang melawan arus dengan menggunakan motor trail miliknya.

Dia juga sempat memberhentikan pelanggar dengan berpura-pura menilang layaknya polisi sungguhan.

"Yang bersangkutan bahwasanya dia hanya meminta pengendara yang melawan arus melintas sesuai dengan jalur yang benar," kata Kapolsek Ciputat Kompol Endy Mahandika, saat dihubungi.

Namun, aksi NF yang diketahui sejak pukul 09.30 WIB dihentikan masyarakat setempat. Ini setelah warga mendapatkan informasi bahwa NF yang menghalau pengendara melawan arus meminta uang kepada orang yang melakukan pelanggaran.

Saat itu NF langsung diamankan di salah satu bengkel. Karena tidak sapat menunjukkan kartu keanggotaannya, warga pun langsung menghubungi polisi.

"Kami dengan respons yang sangat cepat langsung amankan, tanyakan identitasnya, pas ditanyakan bukan anggota, terus kami amankan ke polsek," ucap Endy.

Banyak pengendara lawan arus

Menurut Endy, tempat NF beraksi memang selalu dilintasi oleh pengendara yang kerap melawan arus.

Bahkan, lokasi tersebut menjadi perhatian jajarannya dan polisi lalu lintas yang melakukan penjagaan pada pagi dan sore hari.

"Kadang anggota polisi yang berpakaian dinas sendirian itu enggak dihiraukan sama pengendara lawan arus," katanya.

Menurut Endy, situasi itu membuat hati NF tergerak membantu polisi. Hanya saja, kata Endy, apa yang dilakukan pria asal Jakarta Selatan itu salah.

"Hanya jiwa bahwa dia melihat melawan arus membahayakan terus menghalau. Cuma caranya salah, berarti kita bina," ujarnya.

Punya cita-cita jadi polisi

Polisi melakukan pemeriksaan terhadap NF atas aksinya menjadi polisi gadungan tersebut.

Dari pengakuannya, NF nekat melakukan perbuatan tersebut karena memiliki cita-cita menjadi polisi.

"Anak di bawah umur, usianya baru 13 tahun. Saat diperiksa, dia bilang punya cita-cita pingin jadi polisi," ujar Kanit Reskrim Polsek Ciputat, Iptu Erwin Subekti, saat dihubungi.

Menurut Erwin, pihaknya telah memeriksa NF terkait aksi nekatnya menggunakan seragam polisi untuk memberhentikan pengendara yang melawan arus.

Dalam pemeriksaan tersebut, NF mengaku tidak meminta uang kepada pelanggar yang sempat diberhentikan.

"Enggak benar (minta uang). Dia cuma kesal karena banyak pengendara lawan arus," ucapnya.

Dapat seragam polisi dari kampung

Kepada polisi, NF mengaku mendapatkan seragam polisi itu dari kampung halamannya.

"Cita-cita mau jadi polisi, jadi dia mungkin terobsesi. Kalau 13 tahun masih SMP. (pengakuan) dapat seragam dari kampung," kata Erwin.

Dalam melakukan aksinya yang mencegah pengendara, NF menggunakan seragam lengkap polisi berupa kaus abu-abu, celana coklat taktikal, sepatu, hingga helm dan motor trail.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, NF mengaku tak ada keluarga yang menjadi anggota kepolisian.

"Bukan (keluarga anggota), dan juga enggak ada aksi pemalakan. Ya mungkin dia tergerak aja, namanya orang mau terobsesi itu," ucapnya.

Saat ini NF sendiri masih berada di Polsek Ciputat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait perbuatannya yang berpura-pura menjadi anggota polisi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/14/07212821/kisah-remaja-nekat-jadi-polisi-gadungan-tergerak-karena-lihat-pengendara

Terkini Lainnya

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke