Salin Artikel

Kisah Gatot, Penjual Buku Bekas di Grogol yang Bertahan di Tengah Gempuran Teknologi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berjualan buku bekas saat ini bukanlah hal yang gampang dilakukan.

Kemajuan teknologi membuat orang memilih dan beralih dari buku cetak ke buku eletronik, atau bahkan jaringan internet.

Itu pula yang dirasakan oleh Gatot (66) penjual buku bekas yang berjualan di Jalan Tanjung Duren Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Di warbuk Ampera miliknya, Gatot sepanjang hari menawarkan buku-buku bekasnya kepada para pelanggan.

Termasuk buku-buku pelajaran dari tingkat SD hingga kuliah.

"Jaman sekarang sudah pada internet jadi sudah sedikit banyak yang baca buku, karena internet mudah juga kan mas," ujar Gatot saat ditemui Kompas.com, Jumat (29/11/2019).

Gatot menambahkan, lokasi berjualan yang dekat dengan sekolah juga tidak menjamin buku pelajaran mudah laku.

Walau beberapa sekolah seperti SMA Yadika 1, SMK Yadika 2, SMN 89 Jakbar yang lokasinya dekat warbuk Ampera sempat beberapa kali anak muridnya berbelanja buku.

"Ya kalau anak-anak sekolah disuruh beli buku, ya mereka kesini cari referensi lah bisa dibilang," terang Gatot.

Anaka sekolah kebanyakan mencari buku untuk karya ilmiah dengan membeli lebih dari satu atau dua buku.

"Mereka kebanyakan buat nugas, kadang beli untuk sumber referensi," ucap Gatot.

Ramai di awal 2000-an

Gatot menceritakan kembali bagaimana usahanya itu laku keras pada tahun 2006-2008.

Ketika itu, para adik kelas yang ingin naik ke jenjang berikutnya mencari buku bekas di tokonya.

Sementara kakak kelas yang sudah lulus memberikan atau menjual buku pelajaran bekasnya ke Gatot.

Kini, perubahan zaman yang berkembang pesat membuat buku pelajaran yang dijual Gatot sudah tidak dilirik lagi.

"Buku pelajaran tidak laku, kalau dulu tiap ganti tahun kan laku banget, sekarang enggak. Contohnya, tahun 2004 sampai tahun 2008 masih banyak buku dipakai, ganti adik kelas sekarang tiap tahun ganti-ganti ya," kata Gatot.

Untuk bahan kliping

Gatot yang sudah berjualan buku bekas sejak tahun 2004 ini yakin bila dagangannya tetap dicari orang meski kemajuan teknologi sudah ada.

Terbukti, beberapa kesempatan para siswa yang datang membeli majalah atau buku karena tugas kliping.

Mereka lebih memilih membeli buku asli untuk melihat kelengkapan data secara utuh ketimbang melihatnya di internet.

"Kalau beli novel kalau gurunya beli, ini katanya datang kesini buat kliping-kliping dan karya tulis," tutur Gatot.

Adapun pendapatan yang didapat dari menjual buku bekas menurut Gatot tidak menentu. Dalam sehari bisa hanya Rp 50.000 atau mencapai Rp 100.000.

Kini, Gatot berharap kepada para murid untuk terus menghargai hasil karya berupa buku, sebab buku menurutnya merupakan sumber ilmu yang abadi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/02/14142641/kisah-gatot-penjual-buku-bekas-di-grogol-yang-bertahan-di-tengah-gempuran

Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke