Salin Artikel

Sempat Diblokir karena Dianggap Punya 3 Mobil, Kini KJP Anak Penjual Sepatu Bisa Dipakai Lagi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih segar diingatan kita sosok Edi Hartono (41), si penjual sepatu keliling yang namanya pernah dicatut orang tidak bertanggung jawab atas kepemilikan mobil Mercedes Benz 220, Ferarri Dino, dan Mercedes Benz 190.

Kasus pencatutan nama Edi sempat mencuat pada awal November 2019.

Akibatnya, putri dari penjual sepatu keliling ini sempat kehilangan bantuan sekolah dari Kartu Jakarta Pintar (KJP). Hal tersebut dikarenakan warga yang mempunyai kendaraan mobil tidak bisa menerima bantuan KJP.

Namun keadaan sudah berubah. Edi sudah bisa bernafas lega lantaran KJP putrinya sudah bisa digunakan kembali.

"Alhamdulillah masalah KJP sudah diurus. Sudah dapat lagi," kata Edi saat dihubungi di Jakarta, Jumat (6/12/2019).

Edi menjelaskan dirinya sempat mengurus permohonan penggunaan KJP di SMP Negeri tempat anaknya bersekolah. Dia menyerahkan bukti pemblokiran kendaraan, surat pernyataan tidak memiliki mobil, dan beberapa berkas lainya.

"Diurusnnya bulan 11. Kan saya ajukan lagi ke pihak sekolah bahwa ini benar benar bukan punya saya. Cuma data saya ada yang pakai, ada yang salah menggunakan," kata dia.

Namun, Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tetap bisa digunakan keluarga Edi untuk berobat ke rumah sakit.

Selain itu, Edi juga sempat berencana melaporkan kasus pencatutan namanya ke pihak kepolisian. Dia pun mengaku sudah berkonsultasi dengan pihak LBH Jakarta terkait pembuatan laporan tersebut.

"Cuma dari pihak LBH dianjurkan lapor ke Polda langsung. Awalnya saya mau lapor ke Polsek," kata dia.

Namun pada akhirnya dia enggan mengadukan kasus ini ke polisi.

"Ya habis bagaimana. Susah juga kalau kita orang kecil katanya kasusnya enggak mungkin dua bulan tiga bulan mas ditangani. Bahkan ada yang setengah tahun, setahun baru kasusnya," kata dia.

"Percuma saja lah buang buang waktu saya. Yang penting saya sudah lakukan pemblokiran dan bikin surat pernyataan keterangan," tutup dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/06/16374181/sempat-diblokir-karena-dianggap-punya-3-mobil-kini-kjp-anak-penjual

Terkini Lainnya

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke