Pemprov DKI Jakarta masih mengkaji trase yang akan digunakan.
"Ada beberapa alternatif, ada dua atau berapa, kami akan bahas yang paling efisien," ujar Sri di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (17/12/2019).
Sri belum mau merinci trase-trase yang telah diusulkan badan usaha pemrakarsa, yakni PT Pembangunan Jaya. Pemprov DKI masih mengkaji trase yang diusulkan tersebut.
Sri juga tidak mau berkomentar saat ditanya soal usulan trase LRT Pulogadung-Kebayoran Lama yang berimpitan dengan mass rapid transit (MRT) Jakarta koridor timur-barat.
Begitu pun soal stasiun transit MRT yang diusulkan pindah dari Sarinah ke Harmoni atau Sawah Besar.
"Saya belum bisa bilang rutenya sekarang karena kan masih dalam proses," kata dia.
Menurut Sri, yang pasti, LRT Pulogadung-Kebayoran Lama akan dibangun untuk mengintegrasikan berbagai transportasi publik di Jakarta.
Tujuannya untuk meningkatkan pengguna transportasi publik.
"Intinya agar moda share cepat meningkat, penggunaan transportasi publik semakin meningkat," ucap Sri.
Adapun LRT rute Pulogadung-Kebayoran Lama akan dibangun pada 2020 dengan skema pembiayaan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
LRT rute Pulogadung-Kebayoran Lama akan dibangun sepanjang 19,7 kilometer.
Rutenya, Pulogadung, Perintis Kemerdekaan, Jalan Letjen Suprapto, kawasan Senen, Tugu Tani, Kebon Sirih, Tanah Abang, Jalan KS Tubun, dan Kebayoran Lama.
Dinas Perhubungan ditugaskan untuk membangun infrastruktur prasarana LRT. Sementara itu, pembangunan sarana akan diserahkan kepada badan usaha.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/18/09105831/pemprov-dki-sebut-ada-beberapa-alternatif-jalur-lrt-pulogadung-kebayoran