Salin Artikel

Jelang Natal, Penjual Pohon Cemara Hidup di Kebon Jeruk Banjir Pesanan

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjual pohon cemara kebanjiran pembeli jelang hari raya Natal 2019.

Hasyim (40) penjual pohon cemara yang berada di Jalan Panjang Arteri, Kebon Jeruk, Jakarta Barat permintaan pohon cemara meningkat semenjak awal bulan Oktober 2019 lalu.

"Permintaan meningkat ya dari bulan Oktober awal sudah dijual di sini, sudah banyak yang mesen dan lihat-lihat," ucap Hasyim saat ditemui di lokasi, Senin (23/12/2019).

Hasyim menjual cemara asli, bukan imitasi sebagaimana kebanyakan penjual lainnya.

Ternyata, cemara asli cukup banyak dilirik pembeli, mulai dari perkantoran hingga perumahan.

Salah satu alasan banyaknya orang membeli pohon asli karena ingin suasana alami. Memang perawatannya agak sedikit sulit karena harus disiram air.

"Tergantung kalau misalkan dipakai mendekati 2 minggu atau 3 minggu menjelang Natal bisa hidup, cuma kalau seminggu harus dirawat kaya disiram, supaya tetap hidup dan tidak layu, masih ada yang cari pohon aslinya," ucap Hasyim.

Satu pohon dibanderol dengan harga yang berbeda. Hasyim menyebut besaran harga tergantung kondisi tinggi pohon.

"Paling kecil itu Rp 700.000 kalau paling gede atau tinggi itu bisa mencapai Rp 6 juta yang sampai ukuran 4 meter. Harga 3 meter sampai 2,5 meter juga ada harganya, tergantung tinggi dan polanya. Sama permintaan konsumen juga gimana mau dibentuk lagi atau ditambah hiasan, beda-beda," ucap Hasyim.

Sejauh ini, Hasyim tidak tahu pasti sudah terjual berapa.

Perkiraan dia sekitar 100 pot atau 100 pohon terjual sejak awal Oktober 2019.

Hasyim juga tidak dapat merinci keuntungan yang didapatnya saat berjualan pohon cemara.

Apalagi bibit pohon cemara sudah dimilikinya, dan tidak beli.

"Udah lumayan mas, ini kan pohonnya ada bibitnya ya kami ada bibit. Setahun kadang numbuh tinggi. Langsung dirapihkan dan dijual," ucap dia. 

"Mereka yang beli sudah sama ongkir, kalau mau ambil sendiri ya ambil sendiri biasanya mereka bawa mobil," tambah Hasyim.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/23/14090391/jelang-natal-penjual-pohon-cemara-hidup-di-kebon-jeruk-banjir-pesanan

Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke