Salin Artikel

GM DAMRI: Korban Terjepit Bus di Bandara Soetta Bukan Mutlak Kesalahan DAMRI

"Kalau kita mau lurus-lurusan, itu sebenarnya tidak semata-mata mutlak kesalahan dari pihak DAMRI sendiri," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/1/2020).

Dia menilai, pihak Bandara Soekarno-Hatta atau PT Angkasa Pura II juga harus memberikan perhatian kepada perisitiwa kecelakaan tersebut.

"Tidak ada (rambu) larangan dari Pihak AP II (Angkasa Pura II), musti harusnya ikut (tanggung jawab) ini lah gitu," kata Sumijan.

Namun demikian, pria yang akrab disapa Jaja tersebut mengatakan, DAMRI tidak meminta AP II ikut bertanggungjawab dengan peristiwa yang melukai seorang pekerja tersebut.

"Kami namanya kerja sama di sana satu tim. Selama kami bisa selesaikan sendiri, kita selesaikan," kata dia.

Dia berharap, kasus tersebut bisa segera selesai baik-baik dan tidak terulang lagi.

Jaja mengatakan, pihak AP II pasti akan mengevaluasi kejadian tersebut dan memperbaiki kekurangan yang ada.

Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Ahmad Alexander sebelumnya mengatakan, Nurlela awalnya hendak ke kantornya di kawasan Bandara Soekarno-Hatta.

Nurlela kemudian menuju gedung GWO tempat dia bekerja untuk melakukan brifing yang berada di sebelah kanan turunan Flyover TOD.

Korban mengambil jalan dari gedung TOD melalui jalan yang merupakan pintu keluar Shuttle Bus Damri dengan posisinya menanjak tidak ada ruang untuk pejalan kaki.

"Pada saat bersamaan Bus sudah dalam posisi berjalan, kemudian korban jatuh dan masuk di bawah badan bus," kata Alex.

Korban yang masuk ke kolong bus berhasil dievakuasi oleh petugas keamanan gedung TOD.

Selanjutnya dibawa ke Kantor Kesehatan Pelabuhan yang kemudian dirujuk ke RSUD Kabupaten Tangerang.

Nurlela mengaku bahwa ia berjalan di jalur bus karena tidak ada rambu yang memberikan peringatan bahwa jalur yang ia jejaki itu khusus untuk bus.

"Enggak ada rambu, dan saya sering lewat sana," kata dia saat ditemui Kompas.com di Klinik patah tulang Hj Ropiah di Jalan KH Hasyim Ashari, Nerogtog, Kecamatan Pinang Kota Tangerang, Selasa (7/1/2020).

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/08/16523031/gm-damri-korban-terjepit-bus-di-bandara-soetta-bukan-mutlak-kesalahan

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke