Meski demikian, BMKG memastikan hujan itu tidak se-ekstrem yang terjadi pada 1 Januari ini.
"Hujan masih berpotensi sedang hingga lebat, namun tidak se-ekstrem hujan yang terjadi pada tanggal 1 Januari 2020," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono Prabowo, melalui keterangan tertulis, Rabu (8/1/2020).
Pemerintah Kota Bekasi mengklaim tengah menyiapkan aneka langkah antisipasi guna mencegah kemungkinan buruk terjadinya banjir separah 1 Januari 2020.
Kota Bekasi menjadi salah satu wilayah paling parah yang terdampak banjir pada saat itu, dengan 93 titik banjir, ratusan ribu pengungsi, dan 9 korban jiwa.
Berikut ini, Kompas.com merangkum sejumlah langkah Pemkot Bekasi mengantisipasi datangnya banjir dalam beberapa waktu ke depan:
1. Kebut perbaikan tanggul jebol
Anggaran tak terduga dalam masa tanggap darurat bencana banjir di Kota Bekasi akan ditambah untuk mengebut perbaikan tanggul yang jebol saat diterjang banjir 1 Januari 2020.
Saat ini, alokasi dana tak terduga untuk banjir sudah digelontorkan sekitar Rp 6 miliar oleh Pemerintah Kota Bekasi.
"Kemarin saya lihat, hampir 100 lebih titik yang diajukan Dinas BMSDA (Bina Marga dan Sumber Daya Air) di Kota Bekasi. Kalau untuk di Kali Bekasi saja ada sekitar 86 titik, tapi kalau untuk seluruh Kota Bekasi 180-an," kata Tri kepada wartawan di Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Rabu.
"Jangka pendeknya menggunakan bronjong dan karung pasir. Kalau memang dia memungkinkan ditutup dengan tanah pun enggak apa-apa, tetapi dengan perkuatan, dipadatkan, sehingga memiliki kekuatan yang sama sebelum jebol," ujar dia.
2. Siapkan selter evakuasi
Tri juga mengklaim, jajarannya akan menyiapkan berbagai selter evakuasi banjir di setiap kecamatan di Kota Bekasi.
"Isi selter kami siapkan ada makanan. Minimal dia berfungsi juga sebagai dapur umum, kami persiapkan bahan makanan untuk ke depan jika ada kejadian serupa," kata dia.
Tri berujar, pembangunan seelter di tiap kecamatan ini jumlahnya berbeda-beda, tergantung potensi banjir masing-masing kecamatan.
Wilayah Jatiasih, misalnya, akan jadi lokasi dengan sebaran selter lebih banyak ketimbang wilayah-wilayah lain di Kota Bekasi.
3. Tambah perahu
Evakuasi yang lambat jadi salah satu isu yang merebak ketika banjir merendam banyak perumahan warga Kota Bekasi pada Rabu pekan lalu.
Jagat media sosial diramaikan oleh aneka permintaan bantuan evakuasi korban banjir yang terjebak karena banjir datang begitu cepat, sedangkan bantuan lamban tiba.
Tri menyebutkan, kini Pemkot Bekasi punya sekitar 40 perahu karet untuk keperluan pencarian dan penyelamatan korban banjir.
"Tadinya hanya 7 (unit perahu karet)," kata dia.
"Kemarin kami dapat bantuan lagi dari Provinsi (Jawa Barat) 10 unit. Kemudian dari Summarecon 2. Terus kami beli lagi, uangnya pakai uang Provinsi, kami beli lagi 20-an," tambah Tri.
Pemkot Bekasi juga menyiapkan sejumlah perahu bermotor untuk kepentingan evakuasi agar lebih sigap.
"Jadi kalau yang memang posisinya dalam dan kemudian di tengahnya itu ada sungai dan arus, itu kan harus pakai perahu motor, tidak bisa pakai manual," kata politikus PDI-P tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/09/05520961/curah-hujan-diprediksi-masih-tinggi-ini-3-cara-bekasi-antisipasi-banjir