Sudah sepekan lebih hingga Kamis (9/1/2020), lumpur masih membanjiri gang-gang wilayah perumahan yang dihuni lebih dari 300 keluarga itu.
Mereka menganggap, pengerahan alat berat untuk mengatasi masalah lumpur setengah hati karena jumlahnya tak sebanding dengan cakupan wilayah yang terendam lumpur.
"Ekskavator belum keliatan (banyak), cuma satu yang kelihatan hari ini, kemarin ada dua tapi ternyata cuma dari ujung sini. Ujung sana belum. Minim banget, dengan kondisi yang banyak sampah dan lumpur seperti itu," ujar Oonk (52), warga RT 007 RW 008 ketika ditemui wartawan di rumahnya, Kamis sore.
"Sekarang lihat saja, got dari sini sampai ke ujung sana rata. Lumpur semua," imbuhnya.
Pantauan Kompas.com pada Kamis sore, sebanyak 6 RT di sana masih dipenuhi lumpur yang masuk hingga rumah warga.
Selama menyusuri perumahan itu, Kompas.com hanya berjumpa dengan satu unit ekskavator.
Ekskavator tersebut bukan mengangkut lumpur, melainkan sekadar mendorong lumpur itu ke selokan agar akses jalan dapat terbuka.
Padahal, wilayah RW 008 merupakan wilayah paling parah terdampak banjir se-Pondok Gede Permai (PGP).
PGP adalah wilayah paling parah terdampak banjir di Jatiasih dengan kedalaman lebih dari 4 meter, dan Jatiasih jadi kecamatan dengan titik banjir terbanyak se-Kota Bekasi.
Warga berharap, bencana lumpur ini segera teratasi dengan pengerahan alat berat dengan jumlah yang memadai.
"Jadi kalau bisa sih terutama alat berat, alat penyedot lumpur, damkar yang katanya akan turun. Saya sempat dengar 'nanti turun kok, Bu damkar'," ujar Oonk.
"Damkarnya enggak kecil-kecil saja agar bisa ke sini. Dia kan punya air, dia bisa semprot," imbuhnya.
Sementara itu, Irvan Nurdin (36) warga RT 003 RW 008 berharap, alat berat yang dikerahkan tidak hanya mengatasi lumpur, melainkan juga sampah.
Pasalnya, hanya segelintir sampah yang telah diangkut dari RW 008 8 hari sejak banjir melanda. Bau busuk sudah amat mengganggu.
"Kalau sampahnya diangkat, langsung disemprot, sudah selesai itu," ujar Irvan Kamis sore.
"Yang enggak kalah hebat kan sampah. Sampah sudah banyak tapi alat beratnya kurang," imbuhnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/09/19573601/warga-pondok-gede-permai-bekasi-keluhkan-minimnya-alat-berat-atasi-lumpur