Salin Artikel

BPBD Kota Bekasi Tegaskan Masih Buka Bantuan untuk Korban Banjir

BEKASI, KOMPAS.com - Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Muhammad Jufri menyatakan, BPBD Kota Bekasi masih menerima bantuan bagi korban banjir Bekasi.

Pernyataan ini ia sampaikan menanggapi seliweran informasi bahwa BPBD Kota Bekasi telah menutup suplai bantuan karena dianggap sudah cukup.

"Masih menunggu bantuan. Kita kan tidak bisa prediksi secara pasti, berapa lama kejadian ini," ujar Jufri ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (10/1/2020).

"Jadi belum kita tutup bantuan," imbuh dia.

Sebelumnya, beberapa warga Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih yang ditemui Kompas.com pada Kamis (9/1/2020) menyebut bahwa bantuan di gudang logistik itu sudah disetop.

Mereka khawatir, sebab mereka merasa masih memerlukan bantuan seperti makan tiga kali sehari.

"Kebutuhan nasi tetap diperlukan karena aktivitas belum normal. Kompor rusak terendam, boro-boro masak, keluarin lumpur dari rumah saja sudah capek," kata Oonk (52), warga RT 008 RW 008 PGP, Kamis.

"Makanya kalau relawan di sini jam 11 ada bantuan nasi, langsung pakai motor distribusi," lanjut dia.

Jufri mengatakan, suplai bantuan tetap diterima termasuk di gudang logistik BNPB di depan Perumahan PGP.

"Masih (menerima bantuan) hingga Selasa (14/1/2020), sampai berakhirnya perpanjangan masa tanggap darurat bencana banjir di Kota Bekasi," tutup Jufri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/10/16340441/bpbd-kota-bekasi-tegaskan-masih-buka-bantuan-untuk-korban-banjir

Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke