Bahkan, menurut dia, petugas tak dikoordinasi dengan baik oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sehingga banyak yang tidak siaga saat datangnya hujan.
Salah satunya adalah ketika malam pergantian tahun pada 1 Januari 2020, saat Jakarta dilanda hujan lebat.
"Maksudnya, fakta di lapangan terkait petugas pompa yang tidak standby ketika malam pergantian tahun. Di mana BMKG sudah mengumumkan masuknya di musim hujan, dengan ancaman bencana banjir sudah kita ketahui," ucap Jupiter di lantai 4, Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).
Untuk itu, DPRD DKI berniat melakukan inspeksi dadakan (sidak) dalam waktu dekat ke titik-titik pompa air.
"Nanti dalam waktu dekat kita mau sidak pompa, itu gabungan tujuh fraksi, pulang dari situ langsung konpers resmi ketua fraksi, lokasi pompa dari Kemayoran ke Pluit masuk ke Jakarta Barat, ke Selatan ke Setia Budi berakhir di Cideng, jadi muter," jelasnya.
Sementara itu, Berdasarkan data dari Dinas Sumber Daya Air, ada 76 pompa yang rusak setelah banjir 1 Januari 2020 lalu.
Pemprov DKI memiliki 478 unit pompa yang terdiri dari pompa mobile dan pompa stasioner atau rumah pompa.
Bila seluruh pompa tersebut bisa bekerja maksimal, maka total kapasitas sedot yang dimiliki sekira 500.000 liter per detik.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/10/18582951/anggota-dprd-dki-soroti-sejumlah-pompa-air-rusak-dan-petugas-tak-siaga