Rencana relokasi tersebut sempat diusulkan Wali Kota Bekasi saat melakukan rapat dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, di Istana Negara, Jakarta.
Relokasi ini berkaitan dengan alih fungsi perumahan yang akan dijadikan daerah tangakapan air atau tandon Kali Bekasi ketika sewaktu-waktu air meluap.
Wali Kota Bekasi mengatakan, kabar relokasi itu sudah sampai ke telinga warga. Mereka mayoritas menolak rencana tersebut.
"Nah itu saya sampaikan ke presiden, tapi semalam saya sampai jam 11 di PGP, kayanya 75 persen enggak mau," kata Rahmat, Selasa (14/1/2020), seperti dikutip Tribun Jakarta.
Menurut dia, alasan utama warga menolak relokasi karena mereka sudah nyaman tinggal berpuluh-puluh tahun di perumahan tersebut.
Terlebih, relokasi tentu harus butuh perencanaan yang panjang.
"Menolak relokasi tapi relokasi itukan panjang ceritanya. Apalagi itu tiga RW," terangnya.
Dia menjelaskan, pada saat rapat bersama presiden, ia mengusulkan relokasi seluruh pemukiman di PGP dan sebagian perumahan di Vila Nusa Indah yang masuk wilayah Kabupaten Bogor.
Wilayah tersebut langganan banjir ketika musim hujan.
"Bupati Bogor kemarin juga minta (relokasi) karena di perumahan itu ada pertemuan dua sungai Cileungsi dan Cikeas, lalu pak Menteri bilang di hulu Ciluengsi sudah ada tandon kalau di sini (PGP) dibuat seperti tandon mungkin 50-100 tahun akan aman (banjir)," tegas dia.
Meski demikian, ia juga sempat menyampaikan alternatif lain jika relokasi pemukiman warga urung dilakukan.
"Kalau tidak direlokasi dari bibir sungai itu minimal 20 meter dijadikan area tangkapan. Jadi kalau melimpas itu bikin tanggul lagi. Maka dia bisa dipompa keluar kaya semacam dam," jelasnya.
"Itu paling mungkin dilakukan, jadi enggak seluruhnya direlokasi cuma area 20 meter dari tanggul. Paling kena satu rumah terus dari bibir jembatan yang mau masuk Villa Nusa Indah sampai ke jembatan yang mau masuk ke Bojong Menteng," paparnya. (Yusuf Bachtiar)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Wali Kota Bekasi Bicara Relokasi Warga Perumahan Pondok Gede Permai: 75 Persen Menolak."
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/14/22184281/wali-kota-bekasi-75-persen-warga-pondok-gede-permai-menolak-direlokasi