Salin Artikel

[KLARIFIKASI] Spanduk Tolak Mandikan Jenazah Pendukung Pembangunan Gereja di Serpong

Terlihat dalam foto itu, spanduk itu menempel di masjid Al-Hidayah yang lokasinya tak jauh dari sekitar proyek pembangunan gereja.

Spanduk tersebut bertuliskan 'Para Amil, Ustad, Ustadjah, Pondok Jagung Timur Dengan ini Menyatakan: Tidak Akan Mengurusi Jenazah (memandikan, mengkafani, mensholatkan, menguburkan & mentahlilkan) Orang-orang Yang Terbukti Mendukung/Menyetujui Pembangunan Gereja di RT 003/02 Pondok Jagung Timur'

Spanduk tahun 2012

Ketua RW 02 Pondok Jagung Timur, Suparjo Saputra mengatakan, spanduk tersebut muncul sekitar tahun 2012.

Saat itu memang ada proses pembangunan Gereja yang kontruksi bangunannya sudah berdiri.

"Itu kejadian sudah lama sekitar tahun 2012 di mana saya baru menjabat. Saat itu memang ada proses pembangunan Gereja kontruksinya sudah ada," ujar Suparjo saat ditemui di lokasi, Kamis (23/1/2020).

Menurut Suparjo, penolakan pembangunan Gereja dinilai karena lokasinya yang masuk wilayah perkampungan.

"Ini bukan masalah bermasah, tapi memang lingkungan perkampungan dan masyarakat juga tidak begitu paham tau-tau pada saat itu sudah ada pondasi," katanya.

Suparjo mengaku kaget dengan beredarnya kembali foto spanduk itu. Banyak pihak yang menghubunginya melalui telepon mempertanyakan foto tersebut.

Namun, Suparjo telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

"Iya saya baru tau tadi ya. Kebetulan tadi Babinsa dan Bhinmas Polsek Serpong hubungi saya. saya bilang itu kejadian itu sudah lama tahun 2012 itu," ucapnya.

Saat ini, kata Suparjo, proses pembangunan Gereja sudah tidak dilakukan. Lahan tersebut telah kosong dengan dipenuhi dengan pohon-pohon rimbun.

"Sekarang udah nggak ada. Jadi lahan kosong tempat (pembangunan gereja) itu. Banyak pohon-pohon sekarang," tutupnya.

Polisi selidiki

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan, Abdul Rojak menanggapi beredarnya kembali spanduk tolak memandikan jenazah tersebut.

Rojak meminta polisi mengusut tuntas penyebar foto spanduk hingga ramai di media sosial.

"Usut aja sama Polisi siapa yang menyebarkan (foto spanduk) di media sosial, " ujar Rojak.

Munculnya foto tersebut dapat kembali menggiring opini masyarakat. Menurut Rojak, saat ini suasana sudah kondusif.

"Itu kan masalahnya sudah lama. Dan saat ini permasalahan itu sudah selesai," ucapnya.

Sementara itu, Kepolisian Sektor (Polsek) Serpong masih mendalami kasus tersebut.

Kapolsek Serpong Kompol Stephanus Luckyto mengatakan, jajarannya telah memintai keterangan saksi dari Dewan Kemakmuran masjid dan warga setempat.

"Kita akan mendalami kembali kasus ini. Sekaligus koordinasi dengan pihak DKM," ujarnya.

Menurut Luckyto, jika dalam penyelidikan spanduk kecaman tersebut ditemukan keresahan dan kerugian, maka anggotanya akan menindak penyebar foto tersebut.

"Bilamana sudah menimbulkan keresahan dan kerugian di masyakarat tentu kita akan melakukan langkah-langkah. Dengan kita arahkan dulu untuk membuat laporan, " tuturnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/24/08263441/klarifikasi-spanduk-tolak-mandikan-jenazah-pendukung-pembangunan-gereja

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke