Salin Artikel

Tanggapan PKS soal Rencana Koalisi Gerindra dan PDIP untuk Menghadapinya di Pilkada Depok

DEPOK, KOMPAS.com -Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok Hafid Nasir menanggapi soal Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang sepakat berkoalisi dalam Pilkada Depok 2020 untuk melawan PKS.

Menurut Hafid, langkah elite di tingkatan DPD dua partai tersebut hanya bisa dipastikan oleh kepengurusan pusat masing-masing.

"Ya kalau dari pihak Gerindra dan PDIP sudah men-declare sebagai bentuk koalisi yang mereka bangun, saya pikir ini sekali lagi dinamika ya dalam sebuah politik yang kami sebagai PKS menyikapi hal yang wajar. Karena tentunya kan ini tergantung juga pada elite politik di tingkat pusat," ujar Hafid di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu (29/1/2020).

Hafid mengatakan saat ini partainya juga masih menjalin komunikasi baik dengan partai lain.

Termasuk dengan partai yang sudah bersepakat akan melawan PKS pada Pilkada Depok 2020.

Sebab menurut Hafid, pada akhirnya keputusan koalisi ada pada kepengurusan pusat masing-masing partai.

"Secara komunikasi kita baik baik aja lah. Secara koalisi mungkin nanti akan ada yang sifatnya konkret final ketika ada rekomendasi dari pusat," ujar Hafid.

Sebelumnya, dua partai besar di Kota Depok, yaitu Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memutuskan untuk berkoalisi.

Dua partai yang masing-masing memiliki 10 kursi di parlemen Kota Depok itu setuju untuk maju bersama dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok 2020.

Jalinan koalisi PDI-P dan Partai Gerindra itu pun diyakini untuk menggempur kekuatan PKS atau Partai Keadilan Sejahtera.

Adapun selama 15 tahun terakhir atau tiga periode beruntun, partai bulan sabit kembar ini menguasai Kota Depok.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/29/21595341/tanggapan-pks-soal-rencana-koalisi-gerindra-dan-pdip-untuk-menghadapinya

Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke