BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi masih perlu membenahi Flyover Rawapanjang dan Cipendawa, 2 flyover yang dibangun menggunakan dana hibah DKI Jakarta.
Keduanya diresmikan hari ini, Jumat (31/1/2020) dan sudah resmi beroperasi.
Kepala Bidang Lalu Lintas Kota Bekasi, Ikhwanudin menyebut, pembenahan akan difokuskan pada penambahan rambu, marka, dan separator jalan.
"Satu sampai dua hari ini kami akan evaluasi rambu apa dan juga marka yang kurang," ujar Ikhwanudin kepada Kompas.com, Jumat sore.
Ia menambahkan, masalah separator juga menjadi perhatian khusus.
Sebab turunan dua flyover tersebut akan langsung tembus di ruas Jalan Raya Siliwangi-Narogong yang tak dilengkapi separator.
Kendaraan dalam kecepatan tinggi yang melaju di turunan rentan terjun bebas dan "adu banteng" dengan kendaraan dari arah berlawanan, tanpa dihambat oleh separator.
Ikhwanudin mengatakan, untuk sementara pihaknya bakal mengakalinya dengan memasang barrier dan traffic cone guna menyekat dua arah Jalan Raya Siliwangi-Narogong.
"Senin atau Selasa depan nanti rapat sama PU (Bidang Bina Marga). Koordinasikan dulu untuk pengadaannya," ujar Ikhwanudin.
"Selama evaluasi, masih akan ada petugas di jam sibuk pagi dan sore. Kami akan ploting minimal 3 orang di tiap flyover untuk membantu," ia menambahkan.
Sebagai informasi, Flyover Rawapanjang dan Cipendawa dibangun sebagian besar dengan dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di simpang Rawapanjang dan Cipendawa, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Flyover Rawapanjang akan menghubungkan Jalan Jenderal Ahmad Yani dan Jalan Raya Siliwangi.
Sementara itu, flyover Cipendawa akan melintas di atas Jalan Narogong, Simpang Cipendawa yang padat truk-truk besar.
Kedua flyover yang dibangun dengan total dana Rp 681 miliar ini jadi akses vital bagi truk-truk sampah DKI Jakarta yang saban hari menuju dan kembali dari TPST Bantargebang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/31/21553811/resmi-beroperasi-2-flyover-hibah-dki-di-bekasi-masih-perlu-dibenahi