Hal ini dilakukan agar kru pesawat yang menjemput tidak terpapar virus corona.
"Seperti di sini kami akan berpakaian (APD) seperti di dalam ketika melakukan proses penerbangan dan selama penerbangan," ujar CEO Lion Air Grup, Edward Sirait saat ditemui di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu (1/2/2020).
Edward memastikan prosedur penerbangan yang dilakukan Lion Air itu telah sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan.
"Karena ini mengambil (WNI) dari tempat yang ada wabah, maka prosedur dan penerbangannya sudah kami putuskan dan diberikan arahan dari instansi terkait seperti Kemenkes bagaimana menghandle kaitannya dengan wabah," kata Edward.
Selain itu untuk mencegah terpaparnya virus corona, di dalam pesawat itu juga terdapat teknologi Hepa Cabin Air Filter.
Dengan teknologi itu, udara yang masuk ke dalam pesawat saat menjemput WNI di Wuhan dapat diputar dan disaring.
"Nanti disaring dengan alat yang sudah disiapkan pabrik pesawat termasuk Airbus virus apapun sebenarnya termasuk bakteri corona itu akan mati dengan sendirinya," kata dia.
Tim evakuasi penjemput WNI di Wuhan lepas landas pukul 13.00 WIB dengan pesawat Batik Air Airbus A330. Isi tim itu ada 42 orang.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengumumkan status darurat dunia atas kasus virus corona yang terus menyebar ke luar China.
Melansir dari SCMP, korban jiwa akibat virus yang awalnya menyebar di Wuhan China tersebut sudah 213 hingga Kamis (30/1/2020) dengan 42 kasus terbanyak terjadi di Provinsi Hubei.
Dari 30 kematian baru yang dilaporkan, 30 di antaranya ada di Wuhan yang merupakan bagian dari Provinsi Hubei dan merupnakan pusat wabah menurut komisi kesehatan Hubei.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/01/17382271/antisipasi-virus-corona-kru-pesawat-yang-jemput-wni-di-china-pakai