Salin Artikel

Cerita Warga Bekasi Menanti Putrinya Pulang dari Karantina di Natuna

Karen merupakan mahasiswi asal Indonesia yang mendapat beasiswa belajar di Wuhan, Hubei, China. Seiring merebaknya virus corona di Wuhan, Karen terpaksa harus kembali dan kini masih harus melewati masa karantina di Natuna.

Nurlela mengatakan, tiap hari ia rutin menanyakan dan berkomunikasi dengan putrinya itu baik saat masih di Wuhan maupun kini di Natuna untuk memastikan kondisinya.

"Setiap hari teleponan saja, nanya kondisinya sehat atau tidak. Lalu apa saja kegiatannya di sana. Trus dia makan gimana," kata Nurlela di kediamannya di Jalan Haji Jamil, Desa Serang, Kecamatan Cikarang Selatan, Bekasi, Kamis (6/2/2020).

Nurlela mengaku cemas saat tahu virus corona menyebar di tempat anaknya belajar.

Ia sempat hendak meminta anaknya pulang dari Wuhan. Soalnya, kala itu anaknya sempat sakit demam, flu, dan pilek seperti ciri-ciri terkena virus corona.

"Cemas banget. Soalnya dia itu ngomong 'ma di sini lagi ada musim virus, virusnya berbahaya'. Terus saya bilang kakak hati-hati'. Mana waktu itu anak saya demam, pilek, batuk selama tiga hari, gejalanya kaya orang kena virus itu. Saya khawatir banget, akhirnya nyuruh dia ke dokter terus," kata dia.

Nurlela mengaku tambah khawatir setelah mendapar informasi dari televisi tentang kasus virus corona.

Ia tak bisa bayangkan anaknya terkena virus berbahaya.

"Waduh saya tidak bisa bayangkan itu terjadi, jangan sampailah ya, tidak tahu saya jadi apa kalau anak saya kena," ucap dia.

Sejak kasus virus corona merebak di Wuhan, ibu empat anak itu hanya berserah dengan keadaan.

Putrinya bercerita, Wuhan sudah layaknya kota mati. Semua orang terkurung di dalam rumah.

Untuk ke warung saja misalnya, Karen tak berani lantaran khawatir terkena virus.

"Makanya saya itu suruh dia stok makanan yang banyak, kaya telur, bawang, beras. Supaya dia bisa masak sendiri," ujar Nurlela.

Ia terus memantau keadaan anaknya lewat sambungan telepon setiap hari. Meski hati kecil khawatir, ia terus memberi semangat kepada putrinya.

"Saya selalu beri dia semangat, saya khawatir kalau saya sedih dia malah kepikiran. Saya tahu anak saya itu mandiri kok," ucap dia.


"Saya cuma bisa percaya ikhtiar dan shalat saja udah. Saya mohon sama Allah untuk jagain anak saya biar tetap sehat," ucap dia.

Saat ini Karen berada Natuna, Kepulauan Riau untuk masa obserservasi selama 14 hari.

Ia berharap segera bertemu putrinya dalam keadaan sehat.

"Kan di Natuna cuma dua minggu ini, paling sampai tanggal 14 atau 15 Februari. Kemungkinan 17 Februari itu pulang. Nah, pulangnya belum tahu sistemnya gimana, apakah dari Natuna ke Bandara Soetta atau dari Batam. Saya sudah cepat-cepat ingin ketemu," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/06/22153491/cerita-warga-bekasi-menanti-putrinya-pulang-dari-karantina-di-natuna

Terkini Lainnya

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke