Salin Artikel

TKA China Ditemukan Tewas di Lokasi Proyek Meikarta, Diduga Jatuh Saat Kerja

Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi, Kompol Sunardi membenarkan peristiwa tersebut.

TKA itu berinisal YH (45 tahun) kelahiran Hunan, China. Paspor bernomor EG6086278.

"Jasad itu ditemukan Jumat malam karena salah satu pekerja yang mencium bau busuk," kata Sunardi saat dikonfirmasi, Minggu (9/2/2020).

Saat ditemukan jenazah YH dalam posisi tergeletak miring ke kanan dengan menggunakan pakaian lengkap berupa kaos warna abu-abu, rompi, sepatu dan masker.

Sebelum ditemukan, YH sempat dikabarkan hilang oleh perusahaan dan dilaporkan ke Polsek Cikarang Selatan pada Rabu lalu.

"Diperkirakan meninggalnya sudah lama ya, karena sempat dikabarkan hilang tidak pernah terlihat aktivitas kerja dan juga saat ditemukan sudah keluarga aroma tak sedap," ujar Sunardi.

Korban tercatat sebagai karyawan PT Karyatama Makmur Perkasa yang turut membangun proyek Meikarta dan tinggal di mess sekitar proyek.

Janazah YH pertama kali ditemukan Jumat lalu sekitar pukul 19.30. Ketika itu para pekerja yang sedang beraktivitas di lantai 17 mencium bau tak sedap.

Saat diselidiki, bau tersebut berasal dari salah satu ruangan yang tertutup gipsum di lantar 11.

“Saat didobrak paksa, saksi menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia. Kemudian saksi memberi tahu pekerja lain yang kemudian melaporkan ke Polsek Cikarang Selatan,” kata Sunardi.

Dilaporkan hilang

Berdasarkan hasil pemeriksaan para saksi, korban diketahui menghilang sejak 4 Februari 2020. Bahkan, hilangnya korban telah dilaporkan ke kepolisian sehari berikutnya.

“Korban telah dievakuasi petugas medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dan kepolisian ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk menjalani otopsi,” ucap dia.

Saat ini kasus masih dalam penyelidikan dan kepolisian terus berkordinasi dengan pihak Kedutaan Besar China untuk Indonesia.

Jasad YH telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk mengetahui penyebab kematianya.

"Penyebab kematian masih kami selidiki sambil menunggu hasil otopsi," ujar dia.

Belum diketahui penyebab pasti tewasnya korban. Namun, berdasarkan olah tempat kejadian, diduga korban tewas karena terjatuh saat bekerja.

“Melihat olah TKP, dugaan sementara jatuh saat bekerja,” kata Kepala Polres Metro Bekasi, Komisaris Besar Hendra Gunawan.

Dugaan itu, kata Hendra, didasarkan atas ditemukanya jaring pengaman yang berlubang di dekat penemuan korban. Kemudian di lokasi tersebut pun belum terpasang lift.

“Masih terus dilakukan penyelidikan. Diduga terjatuh karena belum ada lift sehingga kemungkinan terjatuh dan tidak mengenai lift itu. Apakah itu jatuh dari lantai berapa, masih belum dapat dipastikan,” ucapnya.

Hendra memastikan pihaknya terus menyelidiki penyebab kematian korban, termasuk memerika pihak Meikarta.

“Semua pihak terkait masih dalam pemeriksaan,” ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul TKA China Ditemukan Tewas di Lokasi Proyek Meikarta, Diduga Jatuh karena Kenakan Jaring Pengaman.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/09/19395291/tka-china-ditemukan-tewas-di-lokasi-proyek-meikarta-diduga-jatuh-saat

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke