Sebab, ia tak memungkiri bahwa ada beberapa pekerja proyek Apartemen Meikarta itu yang masih belum berizin.
"Tidak (tidak semua WNA yang bekerja di proyek Meikarta yang ilegal). Karena memang pas kami ke Meikarta dapat informasi bukan hanya pekerja supervisor saja, tapi pekerja kasar juga ada yang orang China, makanya kami mau telusuri itu" ujar Suhup saat dihubungi, Selasa (11/2/2020).
Suhup mengatakan, pihaknya telah memeriksa kesehatan 83 dari 267 pekerja China yang mengerjakan proyek Meikarta menurut catatan Disnaker Kabupaten Bekasi.
Pengerjaan proyek Meikarta itu menggunakan jasa kontraktor, China Construction.
Hal itu dilakukan untuk mencegah merebaknya virus corona.
Pengecekan kesehatan itu, kata Suhup, pun bertahap.
Sebab, ada beberapa tenaga kerja asing (TKA) proyek Meikarta yang masih berlibur dan belum ada di mess atau tempat penginapan.
"Jadi memang bertahap. Selama dua hari itu 83 orang yang diperiksa, kami emang nanti kesana lagi bertahap," kata Suhup.
"Memang pekerja China itu ada yang belum pulang karena bebarengan dengan libur Imlek. Itu yang kita jaga, kita ingatkan dan kita antispasi bukan hanya kepada Meikarta termasuk kepada perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan TKA khususnya China," tutur dia.
Anggota DPRD Budiyanto sebelumnya menyatakan, ia mencurigai ada ribuan tenaga kerja asing ilegal asal China yang bekerja di kawasan Meikarta, Cikarang.
Kecurigaan itu muncul saat dirinya, Dinas Ketenagakerjaan, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, didampingi polisi dan Kodim hendak memeriksa kesehatan pekerja asing di kawasan itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/11/15325571/diduga-ada-pekerja-ilegal-di-proyek-meikarta-disnaker-bekasi-kami-akan