Salin Artikel

Jadi Saksi, Nenek Arpah Menangis dalam Sidang Saat Dicecar Pengacara Tetangganya

DEPOK, KOMPAS.com - Pengadilan Negeri Depok kembali menggelar sidang lanjutan kasus penipuan terhadap Nenek Arpah (69), Rabu (12/2/2020).

Sidang beragenda pemeriksaan saksi itu menghadirkan Arpah sebagai saksi utama.

Dengan suara parau dan lemah, Arpah meladeni satu per satu pertanyaan hakim, jaksa, dan pengacara terdakwa Abdul Kadir Jaelani.

Beberapa kali Arpah kepayahan mengingat sejumlah detail yang mereka cecar.

Puncaknya, Arpah tak kuasa membendung air mata ketika dicecar tim pengacara Kodir, tetangga yang menipunya.

"Tanggal 7-8 September 2015, Kodir datang ke rumah ibu minta KTP, KK, dan lain-lain karena Kodir mau pinjaman ke bank, betul?" tanya pengacara Kodir.

"Iya," sahut Arpah.

"Tahu Kodir pakai untuk pinjaman?" tanya pengacara.

"Saya enggak tahu, tapi saya serahkan. Saya enggak nanya," kata Arpah, mulai melampirkan kain jilbab panjangnya untuk mengelap mata.

Pengacara Kodir lanjut mencecar Arpah soal peristiwa Arpah dibawa ke notaris di bilangan Cibinong. 

Itu adalah peristiwa ketika Arpah membubuhkan cap jempol di atas akta jual beli tanah yang ia tak mengerti isinya dan ia tak merasa menjualnya.

"Sampai di sana, notaris di lantai 1 atau 2?" kata pengacara itu.

"Di bawah. Satu orang," kata Arpah mulai menangis dan kehilangan suara.

"Notarisnya tidak membacakan? Dia memperkenalkan diri sebagai notaris?"

Arpah hanya mengangguk.

"Bertanya tidak, bahwa Ibu (Arpah) bisa baca tulis?"

Arpah menggeleng. Gestur mengangguk dan menggeleng Arpah peragakan buat mempertegas jawaban "ya" dan "tidak" yang terdengar seperti bisikan, untuk menjawab beberapa pertanyaan berikutnya.

"Minta minum dong," kata Arpah sambil menoleh ke arah pengacaranya.

Hakim Ketua M Iqbal kemudian mengambil alih.

Ia meminta semua pihak yang terlibat mengingat lagi bahwa Arpah seorang lansia.

"Kita harus perhatikan semua, saksi ini (Arpah) kondisinya seperti apa. Jangan nanti disalahkan karena (pertanyaan) berulang-ulang," kata Iqbal.

Sebagai informasi, Nenek Arpah mengaku ditipu AKJ pada 2015 lalu. Tahun 2011, ia menjual tanah seluas 196 dari total 299 meter persegi kepada AKJ. Sisa 103 meter persegi, Arpah mengaku tak menjualnya sama sekali.

Lantaran percaya kepada AKJ, Arpah menyerahkan semua sertifikat tanahnya, termasuk sisa 103 meter persegi luas tanah di dalamnya. Ia pikir, AKJ akan memecah sertifikat itu.

Suatu hari pada 2015, AKJ mengajak Arpah "jalan-jalan". Ternyata mereka berlabuh ke kantor notaris.

Lantaran tunaaksara, Arpah manut saja ketika diminta membubuhkan cap jempol di atas surat, yang rupanya akta jual beli sisa tanah 103 meter persegi tadi.

AKJ kemudian memberinya Rp 300.000 untuk "jajan", tanpa menebus sepeser pun tanah seluas 103 meter persegi yang ia rampas dari Arpah.

AKJ telah didakwa dengan Pasal 378 dan 372 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan pada sidang perdana pembacaan dakwaan, Selasa (28/1/2020).

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/12/14222611/jadi-saksi-nenek-arpah-menangis-dalam-sidang-saat-dicecar-pengacara

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke