Salin Artikel

Cerita Petugas Pondok Pengayom Satwa, Menjaga Hewan yang Ditelantarkan hingga Temukan Keluarga Baru

JAKARTA, KOMPAS.COM - Seorang pria berusia paruh baya duduk santai di halaman depan pintu masuk Pondok Pengayom Satwa yang berlokasi di Jl. Harsono RM No.10, RT.9/RW.4, Ragunan, Jakarta Selatan.

Pria itu nampak asyik bermain dengan beberapa ekor anjing dan kucing. Pria bernama Sutopo itu merupakan petugas keamanan di Pondok Pengayom Satwa.

Sutopo sudah bekerja sejak tahun 1992. Lebih dari seperempat abad, dirinya berdedikasi di Pondok Pengayom Satwa.

“Keluarga saya udah enggak ada kabarnya. Paling sisa adik saya aja, itu juga jarang banget ketemu,” ujar Sutopo.

Sutopo sudah mencintai tempat ini dengan segala hal di dalamnya. Sesekali ia membantu Tukidjo, petugas kremasi sekaligus pemakaman dengan membantu menguburkan jasad hewan.

Tak hanya itu saja, Sutopo juga sesekali membersihkan kandang atau membantu dokter memegangi hewan yang akan dioperasi atau dirawat.

Dalam sebulan, Sutopo hanya menerima upah sebesar Rp 1,8 juta. Selain upah dari yayasan, tak jarang Sutopo juga mendapat uang tips dari tamu pemilik hewan yang datang.

Di Jakarta, Sutopo hidup sebatang kara. Ia belum menikah dan jauh dari kampungnya di Magelang, Jawa Tengah.

Sutopo tak punya tempat tinggal, meski hanya kontrakan.

Sehari-harinya, ia tidur di kursi besi di ruang tunggu atau di pos keamanan di depan Pondok Pengayom Satwa.

Meskipun sudah ditawari untuk tinggal di kamar yang layak oleh yayasan, Sutopo lebih memilih tidur di ruang tunggu Pondok.

“Saya lebih senang tidur di sini, karena saya biasa ditemani sama hewan di sini. Mereka semua sudah saya anggap anak,” ujar Sutopo.

Sutopo bahkan tak memiliki lemari ataupun kasur. Untuk menaruh bajunya, Sutopo hanya menggantung bajunya di jemuran dekat Pondok.

Meskipun hidup serba kekurangan, Sutopo merasa bersyukur dan ikhlas karena bisa menjalani pekerjaannya.

Sutopo memiliki anggota keluarga “berbulu” , seperti Goti, Puput, Topi, Buduk, Polly, dan Begeng.

Sutopo juga memiliki “anak” kesayangan, salah satunya anjing bernama Buduk.

“Keluarga itu kan enggak harus manusia dan enggak cuma terikat karena darah,” kata Sutopo.

Sutopo bercerita, terdapat kisah dibalik anggota keluarganya ini dan asal-usul namanya.

Misalnya Begeng, kucing berwarna oranye yang bertubuh tambun.

"Dia (Begeng) dulu badannya kurus banget, makanya dipanggil Begeng. Terus dirawat dan disteril sama yayasan, makanya jadi gendut banget,”tambah Sutopo.

Sedangkan Buduk, anjing berwarna cokelat bertubuh jangkung ini memiliki cerita lebih menyedihkan.

Sutopo bercerita, ketika ia pertama kali menemukan Buduk, kondisinya sangat memprihatinkan. Kala itu, Buduk bertubuh kurus, banyak luka, mengalami penyakit kulit, serta penyakitan.

Selain itu, Buduk sering dilempar batu oleh orang yang kebetulan lewat.

“Saya yang kasih dia obat luka,saya yang ngerawat dia. Makanya saya sayang banget sama Buduk. Dia juga yang nemenin saya jaga pos malam-malam,” kenang Sutopo.

Begitu juga dengan Tukidjo, juru kremasi hewan di Pondok Pengayom Satwa. Ia dan Sutopo sudah berdedikasi tinggi di Pondok Pengayom Satwa.

Banyak tamu ataupun pemilik hewan yang mengenalinya.

Tukidjo merupakan juru kremasi hewan shelter hewan yang berlokasi di Ragunan, Jakarta Selatan ini.

Tukidjo berujar, dirinya merupakan satu-satunya juru kremasi di shelter hewan tersebut.

Sebelumnya, terdapat dua orang yang bertugas sebagai juru kremasi. Namun, rekan Tukidjo meninggal sehingga hanya ia yang menjadi juru kremasi.

Padahal, Tukidjo tak punya latar belakang apapun berkaitan dengan hewan, apalagi jasa penguburan atau kremasi.

“Dulu saya melamar di sini karena ingin punya pekerjaan tetap aja. Dulu kan saya cuma serabutan aja. Saya bekerja di sini sejak tahun 1992,” ujar Tukidjo.

Lebih dari seperempat abad ia mengabdi di yayasan yang didirikan oleh istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta R Soeprapto, Soeprapti.

Tukidjo tetap bersyukur menjalani profesi ini meski kini ia merupakan juru kremasi satu-satunya di Pondok Pengayom Satwa.

Baginya, memberikan momen perpisahan terakhir yang layak antara hewan peliharaan dengan sang pemilik merupakan pengalaman berharga baginya.

“Banyak orang yang menganggap hewan-hewan ini sebagai keluarga juga. Jadi saya sudah biasa kalau ada yang ngadain ritual atau nangis karena saking sedihnya,” ungkapnya sambil tersenyum

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/15/13431361/cerita-petugas-pondok-pengayom-satwa-menjaga-hewan-yang-ditelantarkan

Terkini Lainnya

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke