Salin Artikel

Batan Bentuk Tim Bersihkan Radiasi Nuklir di Perumahan Batan Indah

Kepala Batan, Anhar Riza Antariksawan mengatakan, tim tersebut terdiri dari kelompok penganalisis radiologi, medik, dan unit pengamanan nuklir (UPN).

"Tim yang terdiri dari sejumlah pekerja radiasi dan petugas proteksi radiasi terlatih untuk melakukan clean up di lokasi ditemukannya zat radioaktif," kata Anhar dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (17/2/2020).

Sampai saat ini, tim khusus tersebut masih melakukan proses pembersihan radiasi radioaktif di lahan kosong yang telah diberi garis peringatan itu.

"Hingga saat ini, bersama Bapeten dan didukung pula oleh Pemkot Tangsel dan Detasemen KBR (Kimia, Biologi dan Radioaktif) masih berlangsung proses clean up yang dilakukan oleh para pekerja yang berkompeten," ucapnya.

"Material yang diperkirakan sumber yang memancarkan radiasi paling besar telah diangkat. Saat ini zat tersebut diteliti oleh Bapeten," tambah dia.

Sebelumnya, kemunculan radiasi dari zat radioaktif berawal dari uji fungsi Bapeten dengan target area meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong, pada 30 dan 31 Januari 2020.

Secara umum, nilai paparan radiasi lingkungan pada daerah pemantauan menunjukkan nilai normal (paparan latar).

Namun, pada saat dilakukan pemantauan di lingkungan Perumahan Batan Indah, ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli blok J. Zat radioaktif Cs 137 di Perumahan Batan Indah hanya sebesar ruas jari kelingking.

Meski berukuran kecil, Cs 137 itu ternyata sudah mencemari tanah dan tumbuhan di sekitar tempat dia ditanam dengan radius 10x10 meter.

Meskipun hanya mencemari radius 10 meter dari titik hotspot, Bapeten akan mengecek kembali radius yang lebih besar dari pencemaran tersebut.

Untuk saat ini yang positif terkontaminasi adalah tanah dan tumbuhan di atas tanah dengan radius 10 meter dari titik benda yang ditemukan.

Sedangkan untuk air tanah, Bapeten sudah memastikan tidak ada air tanah yang terkontaminasi baik itu sampel dari rumah warga dengan radius terdekat maupun sampel yang diambil oleh Bapeten.

Efek radioaktif

Kepala Biro Humas Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Indra Gunawan mengatakan, ada beragam dampak negatif apabila tubuh manusia terpapar radioaktif tinggi dan dalam waktu lama.

Namun, efek dari radioaktif tersebut hanya bisa dirasakan dalam jangka panjang.

"Bahayanya untuk radiasi ini efeknya stokastik atau efek tunda tidak spontan," kata dia.

Salah satu efek yang paling berbahaya bagi tubuh manusia adalah munculnya penyakit kanker.

Tidak hanya itu, efek lainnya adalah organ di dalam tubuh manusia bisa saja tidak berfungsi kembali.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/17/16185341/batan-bentuk-tim-bersihkan-radiasi-nuklir-di-perumahan-batan-indah

Terkini Lainnya

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke