Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan, banjir di Bekasi itu disebabkan mandeknya normalisasi di Kali Bekasi.
Adapun pengerjaan normalisasi itu harusnya dilakukan oleh BWSCC pada tahun 2020 ini.
Mandeknya normalisasi itu menyebabkan kali Bekasi penuh dengan lumpur lantaran tidak dikeruk.
"Kali bekasi yang memang sudah sekian tahun tidak penah dilakukan normalisasi atau pun kegiatan meningkatkan kemampuan daripada kinerja kali itu sendiri . Sehingga kinerjanya semakin rendah," ujar Tri saat memantau underpass Tol JORR, Selasa (25/2/2020).
Tri mengatakan, normalisasi itu juga prosesnya memakan waktu yang panjang.
Sebab, harus ada proses tender pengerjaan atau lelang dan review desain normalisasinya.
"Belum dikerjakan karena ada proses tender, review terhadap desain, karena semakin lama tentunya ada pergerakan ini yang dulu mungkin garis sempadan sungainya 4 kilometer, semakin lama berkurang," ucap dia.
Tri berharap BWSCC mempercepat proses pengerjaan normalisasi Kali Bekasi itu.
Sebab, Menteri PUPR sudah memberikan dana sekitar Rp 4,3 triliun untuk penanganan Kali Bekasi itu.
"Belum (dikerjakan), semoga karena kondisinya begini (banjir) yang memng semakin berat ini semoga bisa ada percepatan (normalisasi)," tutur Tri.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi sepakat mengerjakan proyek pembenahan kali Bekasi mulai tahun 2020 ini.
Tri Adhianto mengatakan, proyek ini juga sudah disetujui oleh Presiden RI Joko Widodo.
"Itu sudah disepakati oleh pak presiden, kaitannya dengan dana yang Rp 4,3 triliun itu, untuk penanganan Kali Bekasi," ujar Tri ketika ditemui wartawan di Kantor Pemkot Bekasi, Selasa (28/1/2020).
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/25/14544211/pemkot-bekasi-sebut-banjir-di-bekasi-disebabkan-mandeknya-proyek