Langkah tersebut perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19 semakin luas di Indonesia.
Namun, imbauan tersebut tidak sepenuhnya diikuti masyarakat dengan beragam alasan.
Kondisi tersebut memprihatinkan di tengah merebaknya virus Corona. Di sisi lain, para tenaga medis tengah berjuang menyelamatkan pasien Covid-19 yang jumlahnya semakin melonjak.
Dampaknya, tenaga medis kini kewalahan.
Misalnya, Melati, bukan nama asli, salah satu perawat di rumah sakit rujukan Pemerintah untuk menangani covid-19.
Ia mengatakan, banyaknya orang yang ke luar rumah bakal menambah beban tenaga medis nantinya.
Pasalnya, ketika warga ke luar rumah, maka risiko penularan Covid-19 semakin besar.
“Masyarakat yang belum sadar itu benar-benar memperberat kerja tenaga medis. Dia yang awalnya baik-baik aja, sehat, eh terus dia jalan-jalan. Pulang jalan dia malah demam, batuk, pilek. Lalu pas diperiksa malah jadi suspect covid-19,” ucap Melati kepada Kompas.com, Jumat (20/3/2020).
Ia juga kesal melihat anak-anak muda yang belum sadar betapa bahaya dia keluar rumah di tengah merebaknya covid-19.
Ia menyinggung mereka yang berlibur ke Puncak, Bogor, ketika tempat-tempat wisata di Jakarta ditutup.
Ia menekankan, penyebaran covid-19 kini jangkauannya luas, tidak hanya dari orang yang berpergian ke luar negeri atau ke daerah terinfeksi.
Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya pasien anak-anak muda yang diduga terinfeksi covid-19.
Saat itu, ia menerima 15-20 orang pasien terduga atau suspect covid-19.
“Apa lagi anak-anak muda ke Puncak sama temen-temen, pulang dari Puncak jadi suspect covid-19. Kan kita enggak tahu ini ketularan di mana dan ditular sama siapa. Soalnya jangkauannya luas, berpergian ke luar negeri ke daerah terinfeksi bukan jadi parameter lagi sekarang,” ucap Melati.
Senada disampaikan Mawar, perawat rumah sakit pemerintah. Ia meminta masyarakat tidak menyepelekan permasalahan covid-19.
“Saya sebagai perawat kesal dengan masyarakat yang menyepelekan, padahal ini bukan waktunya untuk main-main. Ini keadaan serius, jangan sampai seperti kapasitas rumah sakit tidak cukup dengan jumlah pasien,” kata dia.
Ia berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk diam di rumah mengerjakan sesuatu yang bermanfaat.
Hal itu dapat membantu menekan penyebaran virus. Upaya tersebut bukan hanya untuk kesehatan pribadi, tetapi keselamatan semua orang.
“Semoga masyarakat bisa punya kesadaran sehingga makin banyak juga jiwa-jiwa yang terselamatkan,” tutur dia.
Adapun beberapa hari ini jagat maya diramaikan dengan tagar #dirumahaja.
Aksi tagar ini semakin direspons positif oleh netizen tatkala sejumlah petugas medis mengkampanyekan "I stayed at work for you, you stay at home for us" atau bila diterjemahkan adalah "Saya tetap bekerja demi Anda, Anda berada di rumah demi kami."
Data terakhir yang disampaikan pemerintah, Jumat, total ada 369 pasien positif Covid-19.
Sebanyak 32 orang diantaranya meninggal dan 17 orang sembuh.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/20/17583151/permintaan-para-petugas-medis-yang-tangani-covid-19-berdiam-diri-lah-di