Salin Artikel

Berbagai Cara Emak-emak Penuhi Stok Bahan Makanan Saat Masa Social Distancing di Rumah

Dampaknya, ruang gerak mereka pun menjadi terbatas. Masyarakat khususnya ibu-ibu pun mulai khawatir untuk sekadar pergi ke pasar tradisional.

Salah satunya warga Depok Vinda Maryana (28). Sejak virus corona mulai mewabah, dia mengaku tidak pernah lagi pergi ke pasar.

Ia kerap meminta suaminya untuk belanja ke pasar membeli bahan-bahan kebutuhan masak di rumah.

“Yang ke pasar suami, saya tinggal kasih catatan. Takut (dengan wabah corona) makanya dia ngelarang ke pasar,” ucap Vinda kepada Kompas.com, Selasa (24/3/2020).

Saat berbelanja ke pasar, kata Vinda, suaminya kerap mengenakan masker dan membawa hand sanitizer.

Selain itu, aktivitas tersebut juga hanya dilakukan seminggu sekali untuk stok selama beberapa hari ke depan.

"Khawatir nanti pasar malah ditutup," kata dia.

Hal yang serupa juga diceritakan warga Depok lainnya, Mareta (32). Dia kini lebih memilih untuk belanja sayur di tukang sayur keliling komplek rumahnya.

Meskipun, dia sering kehabisan jika berbelanja di tukang sayur keliling.

“Iya karena persediaan berkurang dari tukang sayur makanya kadang kalau kesiangan saya suka enggak kedapatan,” ucap dia.

Ia mengatakan, dirinya kerap kehabisan sayur brokoli, bombay dan gula. Selebihnya seperti ayam, ikan, dan sapi persediaannya masih aman.

Beda lagi dengan salah satu warga Bekasi, Intan Pratiwi (31). Intan lebih memilih berbelanja online meski jarak rumahnya dengan pasar hanya beberapa meter saja.

Dia tidak mau mengambil risiko dengan datang ke pasar yang penuh dengan banyak orang.

Selain itu, belanja online juga lebih mudah dan biaya kirimnya masih terjangkau.

“Aku biasanya belanja online lewat Tokopedia, tante sayur, Sayurbox,” ucap dia.

Meski demikian, belanja online juga memiliki kelemahan tersendiri yaitu waktu pengirimannya yang lama.

Akibat semakin banyak warga yang memilih untuk belanja online, antrean pengiriman pun semakin panjang.

Intan mengatakan, dia harus menunggu empat hari untuk mendapatkan bahan-bahan yang hendak ia masak itu.

“Yang lama antre itu beli sayur dan bumbu. Kalau yang lain masih relatif cepat asal nyari dekat rumah. Kalau sayur sama bumbu aku bisa tiga empat hari baru datang,” kata dia.

Meski kesulitan berbelanja, Intan mengaku hanya belanja secukupnya untuk keperluan sehari-hari. Dia tidak mau bahan makanan tersebut terbuang.

"Kalau kita kalap beli banyak, kasihan juga bahan makanan orang pada kesusahan,” kata dia.

Ia berharap Pemerintah segera menangani wabah virus corona ini sehingga dirinya bisa beraktivitas dengan normal seperti sedia kala.

“Ya semoga cepat lah berlalu, semua sehat dan bisa kerja lagi,” tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/24/15483471/berbagai-cara-emak-emak-penuhi-stok-bahan-makanan-saat-masa-social

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke