Salin Artikel

Penyintas Covid-19 Pertama di Bekasi Ingatkan Pentingnya Ubah Rasa Takut Jadi Optimisme Kesembuhan

Penyintas Covid-19 pertama di Bekasi ini mengaku kerap berpikir positif selama menjalani perawatan isolasi di Rumah Sakit Mitra Keluaga Bekasi Timur.

Arief tak pernah memikirkan dan mengkhawatirkan risiko terburuk yang mungkin terjadi karena virus corona telah menggerogoti tubuhnya.

Arief selalu meyakinkan dirinya akan sembuh dan bisa kembali bertemu dengan keluarga dan teman-temannya.

Ia percaya, semua orang yang mengenalnya mendoakannya, Tuhan juga tak akan tidur dan akan mengabulkan doannya untuk sembuh.

“Virus, ya kita yang membuat dia sembuh. Saya yakin Allah pasti juga menyembuhkannya. Saya rasa Allah menurunkan penyakit itu pasti akan menyembuhkan, harus yakin sama Allah. Kita jangan terbawa psikis kita yang panik,” kata Arief kepada Kompas.com, Kamis (2/3/2020).

Untuk menghilangkan rasa khawatir maupun takut, Arief pun tidak memegang gadget dan menonton televisi.

Ia menyibukkan diri untuk membaca buku motivasi dan beribadan menggunakan perlengkapan shalat yang dititipkan istrinya ke perawat yang mengurusnya.

Dengan begitu, hari demi hari ia lewati dengan penuh semangat optimisme, bangkit melawan virus corona itu.

“Saya tidak lihat gadget dan media sosial karena saya tahu malah membuat saya semakin stres. Bahkan saya tidak tahu jam berapa di ruangan itu. Jadi supaya enggak kerasa saya baca buku motivasi, dzikir dan baca Al-Quran,” kata Arief.

Selama dirawat, Arief terus berdoa dan mengevaluasi dirinya.

Kata Arief, sehat adalah anugerah terbesar yang Tuhan berikan kepada setiap manusia.

Sehingga sepatutnya kita terus bersyukur dengan semesta yang kerap memberikan sehat.

“Di situ pelajaran yang saya ambil banyak sekali. Setiap bangun tidur saya selalu bersyukur. Karena memang selama ini di rumah kurang bersyukur,”

“Di ruang isolasi itu kamarnya kecil, sendirian lagi. Tapi kalau sehat itu luar biasa nikmatnya. Allah selalu menjadi penyemangat saya setiap hari,” tambah dia.

Ia juga berpesan untuk para pejuang Covid-19 saat ini agar tetap optimis sembuh.

Sebab dengan keyakinan penuh sembuh, imun di dalam tubuh akan kuat melawan virus corona.

“Virus ini enggak ada obatnya kecuali memotivasi diri, berpikir ketakutan menjadi sebuah optimisme gitu. Sehingga apa kalau saya tidak salah hormon endorfin kita naik. Dengan naiknya hormon kita kekebalan kita semakin kuat. Percaya Allah akan angkat penyakit kita,” tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/03/17054631/penyintas-covid-19-pertama-di-bekasi-ingatkan-pentingnya-ubah-rasa-takut

Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke