Salin Artikel

Pemkot Tangerang akan Salurkan BLT untuk Warga Terdampak Covid-19, Rp 600.000 per KK

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang menyiapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk warga yang terdampak Covid-19 selama masa diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Besaran yang diterima warga sebesar Rp 600.000 per kartu keluarga.

"BLT sebesar Rp 600.000 kepada warga terdampak dan kurang mampu," ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dalam keterangan tertulis, Rabu (15/4/2020).

Tidak hanya BLT yang direncanakan Pemkot Tangerang, Arief mengatakan akan membuat posko pendaftaran Kartu Prakerja dan menyediakan tempat isolasi dan rumah singgah bagi PDP Covid-19.

Hal tersebut, lanjut Arief sebagai langkah pengendalian penyebaran Covid-19 pada wilayah yang dipimpinnya.

"Selain memberlakukan sekolah dan bekerja dari rumah, Pemkot Tangerang telah membuat gugus tugas tingkat kecamatan hingga RT dan RW dalam bentuk Kampung Siaga Corona," tutur Arief.

Bantuan yang sudah dilaksanakan pun berupa pendistribusian 101,3 ton beras untuk warga terdampak Covid-19 di Kota Tangerang.

Beras tersebut didistribusikan kepada 1.013 RW se-Kota Tangerang melalui program beras Jaring Pengaman Sosial (JPS) Pemerintah Kota Tangerang.

"Setiap RW akan mendapat sebanyak 100 kilogram beras Jaring Pengaman Sosial dari Pemkot," terang Arief Sabtu lalu.

Arief juga menjelaskan mekanisme distribusi beras JPS, beras akan didistribusikan ke tiap kantor kecamatan untuk kemudian didistribusikan kembali ke setiap kelurahan.

"Dari kelurahan akan dikirim lagi ke masing-masing RW untuk stok di lumbung warga. Nanti RW yang mendata warga yang berhak menerimanya," tutur Arief.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/15/18481621/pemkot-tangerang-akan-salurkan-blt-untuk-warga-terdampak-covid-19-rp

Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke