BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Allianz Insurance
Salin Artikel

Sempat Waswas, 2 Ketua RT di Zona Merah Ini Akhirnya Beranikan Diri Jalani Rapid Test

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepastian mengikuti rapid test Covid-19 sempat membuat Bambang Sugiarta waswas. Meski begitu, ia tetap memberanikan diri untuk datang.

Bambang, yang juga seorang Ketua RT di Kelurahan Pasar Manggis, Jakarta Selatan, ingin memastikan apakah dirinya membawa virus corona tipe baru, SARS-CoV-2, yang menyebabkan pandemi. Terlebih, sebagai ketua RT, ia selalu bersentuhan dengan warga.

Hasil tes tersebut akan membuatnya lebih mudah menentukan langkah-langkah preventif berikutnya, baik untuk keluarganya maupun untuk warga di lingkungan RT. Maklum, Kelurahan Pasar Manggis termasuk zona merah.

Hingga Senin (20/04/2020), pasien positif di Kelurahan Pasar Manggis sebanyak 7 orang. Angka ini menempatkan Pasar Manggis di urutan keempat dari enam kelurahan di Kecamatan Setiabudi, setelah Karet Kuningan (10), Karet Semanggi 9), dan Menteng Atas (8).

“Wabah pandemi ini membuat waswas karena kondisinya makin lama bukan semakin berkurang malah bertambah. Yang saya pikirkan, sampai kapan corona ini berakhir,” kata Bambang berbagi pada Kompas.com usai melakukan rapid test yang diselenggarakan Allianz bersama Halodoc di CIBIS Park, Jakarta, Senin.

Sekalipun Bambang khawatir, ia bersama warga di lingkungannya terus melakukan langkah-langkah preventif. Bambang terus menyosialisasikan bahaya Covid-19, meminta warga untuk tetap berada di rumah, dan hidup bersih, seperti cuci tangan.

Selain itu, Bambang pun meminta warga untuk tidak berkumpul atau berkerumun lebih dari 4 atau 5 orang. Di lingkungannya, Bambang menerapkan jam malam.

Warga tidak boleh pergi jauh dari kompleks rumah dan harus kembali ke rumah masing-masing paling terlambat pukul 10 malam.

“Penyemprotan disinfektan juga dilakukan berkala saat akhir pekan. Ini demi mencegah corona,” ujar Bambang.

Bambang tak sendirian. Kekhawatiran serupa juga dialami kolega sesama ketua RT, Hasan Bainur.

Selama wabah Covid-19, pekerjaannya di bidang modal ventura tersendat. Biasanya ia hanya libur di hari Minggu, kini praktis aktivitas pekerjaannya berkurang drastis.

“Dengan adanya wabah ini, pendapatan berkurang,” ujar Hasan kepada Kompas.com.

Meski demikian, tak ada alasan bagi Hasan untuk tidak menjalankan kewajiban sebagai ketua RT dan pemimpin keluarga. Ia meminta warganya untuk terus menjaga kebersihan dan mengikuti arahan pemerintah.

“Kita jangan menyalahkan si A atau si B. Kita ikut jalan yang baik,” imbuhnya.

Hasan pun memberanikan diri mengikuti rapid test corona di CIBIS Park, Jakarta Selatan. Sama seperti Bambang, ia ingin memastikan dirinya membawa virus atau tidak.

Makin menguatkan tekad

Lantaran tinggal bersebelahan RT, Bambang dan Hasan memutuskan berangkat bersama dari rumah menggunakan sepeda motor masing-masing. Tak lupa, mereka mengenakan masker kain sebagai bentuk pencegahan.

Jarak dari Kelurahan Pasar Manggis ke CIBIS Park lumayan jauh. Kira-kira 16 kilometer dan ditempuh dalam waktu 30 menit. Hawa panas Jakarta tak menyurutkan tekad mereka untuk mengikuti tes.

Mereka berkendara beriringan dan sesekali melihat papan jalan untuk memastikan arah yang dituju tepat. Kira-kira kurang dari pukul 12.00 siang, Bambang dan Hasan sampai lokasi tes.

Lapangan luas di pinggir Jalan TB Simatupang disulap menjadi area drive thru rapid test. Terdapat enam tenda untuk tempat tes, satu tenda untuk registrasi, dan satu tenda lagi untuk analisis sampel darah.

Bambang dan Hasan langsung diarahkan petugas untuk mengantre di barisan tenda registrasi. Hanya satu atau dua menit menunggu di atas motor, mereka sudah mendapat giliran untuk dites.

Bambang mendapat giliran lebih dulu. Dengan tetap berada di atas motor, ia memasuki tenda pemeriksaan. Sesampai di situ, dua petugas pemeriksa dengan baju hazmat lengkap mendekat dan mulai melakukan prosedur rapid test.

Tangan kanan Bambang dibersihkan dengan alkohol terlebih dahulu. Lalu, petugas mengambil alat rapid test, menusukkan jarum kecil di alat itu, dan meneteskan sedikit darah ke alat deteksi.

“Prosesnya cukup teliti. Sangat cepat sekali dan tidak terasa sakit,” aku Bambang.

Setelah Bambang, giliran Hasan mengikuti tes. Ia sempat deg-degan dan waswas. Takut bila ternyata ia membawa virus corona. Namun, rasa takut itu ia urungkan.

“Sempat takut (waktu mengantre) karena selama ini ada kabar orang dengan corona tanpa gejala,” ceritanya.

Mereka pun bersyukur bisa mengikuti rapid test yang diselenggarakan Allianz secara gratis. Terlebih, buat warga kalangan menengah ke bawah yang tetap harus beraktivitas seperti mereka.

“Bila ikut tes mandiri sangat mahal. Alhamdulillah, tes dari Allianz ini sangat membantu sekali saat kami harus berhemat. Saya anjurkan warga lainnya untuk datang tes seperti ini karena kita bisa tahu ada atau tidaknya virus,” jelas Bambang.

Baik Bambang dan Hasan berharap hasil rapid test negatif. Dengan begitu, mereka bisa lebih bersemangat untuk mengedukasi warga agar virus corona tak memasuki kawasan RT-nya.

#PunyaPower lawan Covid-19

Joos Louwerier, Dewan Pembina Yayasan Allianz Peduli, menjelaskan kegiatan drive thru rapid test tersebut merupakan bentuk kepedulian Allianz bagi masyarakat sekaligus dukungan kepada upaya pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19.

Harapannya, rapid test tersebut membantu masyarakat luas untuk #PunyaPower melawan Covid-19. Apalagi, saat in banyak pekerja formal dan informal yang masih harus bekerja di luar rumah. Peningkatan kapasitas rapid test sangat penting untuk melawan pandemi.

Selain turut andil dalam mengambil langkah nyata dalam penanganan Covid-19, Allianz juga tetap memperhatikan nasabahnya. Salah satunya dengan memberi kemudahan bagi pemegang asuransi kesehatan Allianz terkait covid-19, seperti tidak ada masa tunggu.

Allianz juga memberikan manfaat lain terkait Covid-19 berupa 50 persen tambahan uang pertanggungan jiwa buat nasabah hingga Rp 250 juta.

Layanan digital Allianz, seperti klaim asuransi dari rumah, bagi-bagi voucher free ongkir untuk beli obat, terus disosialisasikan demi mendukung aktivitas #DiRumahAja.

Untuk info lebih lanjut tentang aktivitas Allianz melawan Covid-19, bisa dilihat di situs web berikut https://www.allianz.co.id/program-allianz/promo/melawancovid19.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/22/11030091/sempat-waswas-2-ketua-rt-di-zona-merah-ini-akhirnya-beranikan-diri-jalani

Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagikan artikel ini melalui
Oke