JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan otobus (PO) di berbagai terminal alami penurunan jumlah penumpang secara drastis selama pandemi Covid-19 menerpa Indonesia.
Ditambah dengan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga larangan mudik Lebaran 2020, membuat PO kian "babak belur".
Salah satu yang mengalaminya ialah PO Putera Pelangi, yang melayani jasa transportasi bus rute Jakarta-Sumatera.
Devita, perwakilan pegawai PO Putera Pelangi Terminal Kampung Rambutan mengatakan bahwa pihaknya mengalami penurunan jumlah penumpang hingga 80 persen selama pandemi Covid-19.
"Ada 80 persen penurunan, iya jadi bukan untung lagi tapi sudah rugi. Ya jadi kita penjualan yang biasanya ada, sekarang kan orang jadi takut pulang. Setiap hari biasanya kita berangkat cuma karena wabah begini kita jadi hari ini berangkat besok tidak. Kita belum stop total," kata Devita kepada Kompas.com, Rabu (22/4/2020).
Devita menjelaskan, pada Maret lalu pihaknya masih bisa mendapatkan penumpang 3-4 orang sekali berangkat. Namun, memasuki April ini, hampir tidak ada penumpang yang diberangkatkan.
Penurunan harga tiket pun sudah dilakukan, namun hal itu tidak menambah jumlah penumpang.
"Turun harga tiket pasti kita turunkan, biasa harga normal ke Medan Rp 600.000, sekarang kalau saya jual Rp 550.000 ya saya ambil. Jadi gimana caranya biar ada pemasukan. Tapi sekarang bukannya pemasukan lagi tapi yang pulangnya (mudik) ini tidak berani jadi penurunannya benar-benar drastis banget deh," ujar Devita.
Bahkan untuk menstabilkan keuangan perusahaan, Devita menambahkan bahwa pihaknya mungkin akan meliburkan sementara karyawan saat larangan mudik lebaran mulai berlaku.
"Ya mudah-mudahan wabahnya cepat berlalu dan kita bisa beraktifitas seperti semula. Karena dampaknya ke semua, anak-anak tidak bisa sekolah, kita tidak bisa kerja kan jadi tidak ada pemasukan," ujar Devita.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/22/14141781/po-bus-menjerit-penumpang-turun-80-persen-karena-pandemi-covid-19