Salin Artikel

Menolong Mereka yang Terdampak PSBB di Pesisir Jakarta...

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama 48 hari ke depan atau sampai tanggal 28 April 2020.

Hal itu berarti bahwa warga akan menjalani ibadah puasa dan hari raya Idul Fitri dengan segala pembatasan-pembatasan yang dilakukan.

Bagi sebagian pekerja kantoran yang punya penghasilan tetap, perintah untuk bekerja dari rumah mungkin bukan suatu masalah. Mereka bisa memanfaatkan teknologi untuk terus bekerja dan mendapatkan gaji bulanan.

Tapi hal ini tak berlaku bagi mereka yang bekerja harian, seperti halnya mereka yang tinggal di Kampung Kerang, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.

Sebagian dari mereka kehilangan pendapatan untuk melanjutkan hidup.

Para pengupas kulit kerang hijau salah satu yang terdampak. Larangan pemerintah untuk tidak membentuk kerumunan menghilangkan mata pencarian mereka.

Pertanyaan-pertanyaan seperti "Bagaimana cara kami makan?" atau "Apakah kami akan berpuasa tanpa berbuka?" muncul dibenak mereka.

Apalagi ketika melihat persebaran bantuan sosial dari Pemprov DKI hingga saat ini belum merata.

Namun, untungnya masyarakat Indonesia masih menjunjung tinggi gotong royong.

Dalam kondisi sulit pun ada saja yang peduli untuk membantu sesamanya. Setidaknya itu yang dilakukan Mahmud Hasibuan dan teman-temannya di Yayasan Rumpun Anak Pesisir.

Saat ini, mereka tengah menggalang donasi lewat Kitabisa.com dan membuat dapur umum untuk kaum marginal di pesisir Jakarta yang terdampak wabah Covid-19 ini.

Mahmud mengatakan, niat itu berawal ketika mereka mendengar curhatan-curhatan warga miskin di Muara Angke, Jakarta Utara yang memang sudah dekat dengan mereka.

"Mereka sudah kehilangan pekerjaan, yang mengupas kerang enggak boleh kumpul-kumpul dan diawasi. Ada juga ibu-ibu yang bercerita sampai harus minta-minta tetangga yang sebenarnya tidak mampu juga," kata Mahmud saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/4/2020).

Bahkan kata Mahmud, sempat terbesit niat untuk melakukan aksi kriminal untuk mengisi perut yang kosong.

Untungnya kebanyakan dari mereka masih bisa menggunakan akal sehat saat mengingat bagaimana nasib keluarga jika tertangkap polisi.

Mendengar curhatan itu membuat hati Mahmud dan rekan-rekannya terenyuh. Timbullah niat untuk membantu mereka yang sedang kesusahan di tengah pandemi ini.

Rencananya, Mahmud dan delapan orang anggota yayasannya akan menyediakan 500 paket makanan buka puasa bagi mereka yang sangat membutuhkan setiap harinya.

Ratusan paket makanan buka puasa itu dimasak di dapur umum di posko mereka yang berada di Blok Enceng Nomor 19 RT 12 RW 22, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kegiatan ini akan dimulai pada 1 Ramadhan yang diperkirakan jatuh pada Jumat (24/4/2020).

Untuk mempersiapkan ratusan paket makanan tersebut, Mahmud melibatkan warga sekitar dan relawan-relawan alumni sekolah informal yang mereka miliki.

Mahmud mengatakan, sebenarnya jumlah 500 paket makanan berbuka puasa setiap hari tidaklah cukup mengingat satu RW di lokasi itu saja bisa dihuni sampai 2.000 orang.

Untuk itulah ia dan rekan-rekannya saat ini sedang turun ke lapangan untuk menentukan siapa saja yang bisa menerima paket makanan tersebut nantinya.

"Saya sendiri sebenarnya rada takut karena saat ini semua orang sangat butuh (bantuan). Ada orang yang membagikan bantuan saja yang lain datang 'aku juga butuh, aku juga butuh'," ucap Mahmud.

Namun, mengingat keterbatasan tenaga, alat dan dana, mereka memang hanya akan menyediakan 500 paket makanan berbuka setiap harinya.

Mereka saat ini sedang menyusun strategi agar penerima makanan berbuka ini bisa tepat sasaran tanpa menimbulkan kecemburuan.

Berdasarkan informasi di website Kitabisa.com, donasi yang mereka kumpulkan mencapai angka Rp 64 juta yang didapat dari 2796 donatur.

Target yang dipasang oleh Yayasan Rumpun Anak Pesisir ialah Rp 500 juta untuk kebutuhan warga Muara Angke selama bulan Ramadhan.

"Kita sangat senang banget kalau ada teman-teman yang ingin ikut membantu, yang ingin join sama kita karena keterbatasan yang ada. Kita sebenarnya ingi membantu lebih dari 500 itu, KK nya aja udah 2.000-an lebih di satu RW. Itu mayoritas tidak mampu," ucap Mahmud.

Mereka juga terbuka apakah ada warga yang ingin menolong dari sisi pendanaan ataupun menjadi relawan dalam menolong warga pesisir Jakarta ini.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi memperpanjang pelaksanaan PSBB di Jakarta. Perpanjangan PSBB dilakukan selama 28 hari ke depan.

"Kami putuskan untuk memperpanjang pelaksanaan PSBB. Diperpanjang 28 hari," ujar Anies dalam jumpa pers di Balai Kota, Rabu (22/4/2020).

Periode kedua PSBB dimulai pada 24 April sampai 22 Mei 2020.

Anies berujar, PSBB diperpanjang setelah Pemprov DKI berdiskusi dengan para ahli di bidang penyakit penular.

PSBB juga diperpanjang karena kasus positif Covid-19 di ibu kota masih terus meningkat.

Pemprov DKI Jakarta menerapkan PSBB sejak 10 April 2020 untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/23/16184971/menolong-mereka-yang-terdampak-psbb-di-pesisir-jakarta

Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke