Salin Artikel

4 Fakta Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM, Korban Sopir Ojol Hilang Rp 100 Juta

Mayoritas di antara mereka adalah residivis. Setidaknya, dalam tiga aksi terakhir, mereka mencuri uang tabungan korban total hampir Rp 150 juta.

Masing-masing tersangka tersebut berinisial D, K, B, I, IM, RA, FT, dan AT. Sementara itu, satu tersangka lainnya berinisial R yang berperan sebagai kapten masih berstatus buron.

Berikut rangkuman faktanya:

Modus ganjal tusuk gigi

Komplotan ini kerap beraksi di Kabupaten Bekasi.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya mengatakan, cara kerja komplotan ini adalah modus lama, yakni mengganjal mesin ATM dengan tusuk gigi hingga kartu ATM korbannya tidak bisa keluar.

Pelaku kemudian pura-pura menawarkan bantuan dan menukar kartu ATM korbannya.

Anggota komplotan ini memiliki peran masing-masing, mulai dari menjadi sopir, mengalihkan perhatian orang lain dan korban, mengintip PIN ATM hingga sebagai eksekutor.

"Modus operandi mereka adalah sasarannya semua tempat mesin ATM yang ada di SPBU, di minimarket. Modusnya sebelum orang datang ke ATM, mesinnya diganjal dan saat orang masukan kartu terkendala nanti nggak akan bisa keluar," kata Yusri seperti dikutip Antara.

Setelah korban memasukkan kartu ke mesin ATM yang telah disabotase oleh pelaku, pelaku mengikuti korban dari belakang untuk mengintip PIN ATM korbannya.

Lalu saat korban kesulitan untuk mengeluarkan kartu ATM-nya, pelaku lainnya akan berpura-pura menawarkan bantuan dengan dalih membantu mengeluarkan kartu ATM korban.

Namun pada kenyataannya hanya mencari celah untuk menukar kartu milik korban dengan kartu palsu.

"Nanti ditawarkan membantu. Jadi ada peran masing-masing, ada yang menawarkan dan ada yang bagian mengintip PIN itu dua orang," katanya.

Setelah itu, pelaku menguras isi tabungan korban.

Tabungan sopir ojol hilang Rp 100 juta

Kepada polisi, komplotan ini mengaku baru tiga kali beraksi. Penyidik tidak percaya begitu saja dengan pengakuan pelaku mengingat komplotan ini sangat lihai dalam menjalankan aksinya.

Salah satu korban adalah sopir ojol berinisial MA. Korban kehilangan tabungan hingga Rp 100 juta.

Pencurian tersebut sempat viral setelah MA menuliskan peristiwa pencurian yang dialaminya di media sosial.

"Ini viral ya di media sosial, ada seorang driver ojek daring yang curhat di media sosial karena merasa bahwa di dalam akun ATM-nya ada yang mencuri sekitar Rp 100 juta yang dia kumpulkan selama ini, selama kurun waktu tujuh tahun dia kumpulkan," kata Yusri.

Yusri mengatakan, awalnya MA tidak sadar ada yang membobol tabungannya.

Namun ketika MA sedang memeriksa saldo tabungannya pada 22 April 2020, yang bersangkutan terkejut saat mendapati uang hasil jerih payah ludes.

MA akhirnya melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polda Metro Jaya.

Karena peristiwa baru terjadi sekitar kurang dari satu hari, pihak Kepolisian bisa langsung melacak jejak para pelaku dan langsung melakukan penangkapan.

"Saat dia cek ada itu hilang Rp 100 juta lebih kemudian yang bersangkutan melapor ke Polda Metro Jaya. Tim Resmob Polda Metro Jaya enggak lebih dari 24 jam pengungkapannya, pada 23 April kemudian berhasil menangkap para pelaku," ujarnya.

Kepolisian kemudian mencocokkan sejumlah laporan polisi yang terkait kasus kejahatan dengan modus serupa.

Ada dua laporan polisi lain yang terkait dengan komplotan ini.

"Lalu ada J dengan kerugian Rp 35 juta dan C ini kerugian Rp 8,5 juta," ujarnya.

Residivis

Yusri mengatakan. para pelaku ini adalah pemain lama di dunia kriminal. Mayoritas adalah residivis berbagai kasus.

Beberapa pelaku yang ditangkap petugas mempunyai bekas luka tembak di kakinya.

"Para pelaku ini sebagian besar residivis dan sudah pernah dilakukan penangkapan dan dilakukan tindakan tegas terukur," ujarnya.

Setelah membobol rekening korban, para pelaku kemudian membagi rata uang hasil kejahatannya yang digunakan untuk mabuk-mabukan dan foya-foya.

Jaga kerahasian PIN ATM

Kepolisian kembali mengimbau masyarakat agar menjaga kerahasiaan PIN kartu ATM saat hendak menarik uang tunai di mesin ATM.

Menjaga kerahasiaan PIN ATM berguna mengantisipasi pembobolan rekening dengan modus mengganjal mesin ATM.

Pasalnya, para pembobol mesin ATM biasanya mengintip korban yang tengah memasukkan PIN untuk menarik uang tunai.

"Imbauan untuk masyarakat setiap kita memencet nomor PIN itu, tegas menutup, lebih safety. Jangan terlalu tebuka," kata Yusri.

Selain mengintip korban saat memasukkan PIN kartu ATM, para pelaku terkadang memasang kamera khusus di mesin ATM untuk merekam aktivitas korban.

"Banyak modus para pelaku bukan hanya mengintip, tetapi ada yang pasang kamera khusus kecil," ungkap Yusri.

Yusri juga meminta masyarakat tak mudah percaya orang tak dikenal yang berniat membantu mengambil kartu ATM yang terganjal di mesin ATM.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/29/05100061/4-fakta-komplotan-pencuri-modus-ganjal-atm-korban-sopir-ojol-hilang-rp

Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke