Salin Artikel

Cara Pemkot Bekasi Terapkan Perpanjangan PSBB, Satpol PP Keliling Bawa Bambu hingga Cabut Izin Toko yang Bandel

Hal itu juga tertuang dalam Surat Keputusan Wali Kota Bekasi Nomor 300/Kep.268-BPBD/IV/2020 mengenai perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam penanganan wabah Corona Virus Disease (Covid 19).

Secara umum, isi aturan PSBB tahap pertama dengan tahap kedua sama.

Meski demikian, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pada PSBB tahap dua ini pengawasan akan lebih tegas.

Sebab, prioritas pria yang akrab disapa Pepen itu pada masa perpanjangan PSBB yakni meyakinkan masyarakat bahwa tetap berada di rumah selama dua pekan dapat memutus rantai penyebaran Covid-19.

Hal ini itu mengingat perkembangan kasus Covid-19 yang terus meningkat. Terakhir, jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Bekasi ada 234 kasus.

Ia menilai, selama ini masyarakat kurang kesadaran diri untuk mematuhi aturan PSBB.

Oleh karena itu, Pepen mengeluarkan beberapa kebijakan lebih tegas agar warga lebih taat pada PSBB ini.

Akan cabut izin toko yang masih buka

Berbeda dari sebelumnya yang hanya berupa teguran, pada PSBB tahap kedua ini, Pepen mengancam akan mencabut izin usaha jika toko-toko yang tidak termasuk di delapan sektor yang dikecualikan masih beroperasi selama penerapan PSBB.

Toko-toko yang tidak termasuk delapan sektor yang dikecualikan seperti toko pakaian, sepatu, elektronik, hingga toko perhiasan.

Pepen mengatakan, belakangan ini banyak ditemukan toko-toko di Kota Bekasi masih beroperasi.

Padahal, ia telah memberi surat edaran untuk menutup tokonya di masa pandemi Covid-19 ini.

“Kayak toko-toko yang dikecualikan apa kita cabut izinnya,” ucap Pepen.

Satpol PP dibekali bambu

Selain mencabut izin, Pepen mengatakan, ia juga mengerahkan anggota Satpol PP yang dibekali tongkat bambu untuk memantau penerapan PSBB. 

Satpol PP dan petugas lainnya akan berkeliling ke 56 kelurahan Kota Bekasi.

Kasatpol PP Kota Bekasi Abi Hurairah menyampaikan, bambu-bambu tersebut akan digunakan petugas untuk menertibkan masyarakat yang masih berkeliaran di luar rumah, baik itu pejalan kaki, pengendara, bahkan ke pedagang-pedagang yang tak menaati aturan PSBB.

“Kami akan berkeliling lingkungan warga, menertibkan masyarakat yang masih nongkrong. Pedagang yang masih berjualan siapkan bangku, kita tegur, kita ambil kalau misalkan udah beberapa kali ditegur. Tindakan preventif ajalah, bukan buat gebukin orang,” kata dia

Namun, bambu itu bukan untuk memukul masyarakat, melainkan sebagai shock therapy.

“Bukan untuk pukul orang, buat shock therapy aja . Jadi ketika lihat kita bawa pentungan, dia tidak keluar rumah lagi,” kata Abi.

Beri surat tilang ke pengendara pelanggar PSBB

Pepen juga menyampaikan, penjagaan petugas tetap ada di 32 titik check point selama masa perpanjangan PSBB di Kota Bekasi akan lebih ketat.

Bahkan, rencananya akan ada sanksi tilang bagi mereka yang melanggar aturan tersebut.

Hal itu juga sudah disampaikan Gubernur Jawa Barat ke Polda Metor Jaya dan Polda Jawa Barat terkait penilangan.

Pepen mengatakan, akan menjaga dan mengawasi ketat pengendara yang melintas di check point tersebut.

Aturan selama perpanjangan PSBB akan sama dengan dengan periode PSBB sebelumnya, baik itu untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.

Misalnya, pengendara akan tetap diperbolehkan berboncengan jika masih satu alamat di KTP dengan penumpang.

Lalu, untuk roda empat harus memperhatikan jarak kursi penumpang dan jumlah penumpang setengah kapasitas dari kendaraan.

Pepen mengatakan, pengendara yang melanggar aturan PSBB tersebut akan dibuatkan surat tilang.

“Untuk perpanjangan PSBB kali ini, para pengendara yang masih belum bisa diatur akan di buatkan surat tilang untuk pelanggarannya. Karena Gubernur menyampaikan sudah berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat maupun Polda Metro Jaya untuk pembuatan pelanggaran dengan sistem tilang,” ucap Pepen.

Dengan menetapkan aturan PSBB, ia berharap penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi berkurang sehingga aktivitas masyarakat akan kembali berjalan normal.

Teguran bagi pelanggar PSBB

Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menambahkan, kini petugas tak segan-segan menegur masyarakat yang melanggar PSBB.

Terutama bagi masyarakat yang keluar rumah tanpa masker.

Sebab bisanya, para petugas hanya mensosialisasikan dan memberi masker masyarakat yang tak pakai masker.

“Hari ini kita akan perketat bagi yang tidak menggunakan masker, karna memang sudah wajib bagi sekarang ini menggunakan masker,” ujar Tri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/30/06171361/cara-pemkot-bekasi-terapkan-perpanjangan-psbb-satpol-pp-keliling-bawa

Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke