Salin Artikel

Guru Sekolah Swasta di Jakarta Bakal Dapat Bantuan Kuota Internet untuk Mengajar

Di samping terbatasnya kapasitas untuk melakukan kegiatan belajar mengajar, pembiayaan kuota internet rupanya jadi masalah tersendiri.

Banyak guru dari sekolah swasta kecil di Jakarta mengeluhkan biaya internet yang mahal selama melakukan kegiatan belajar mengajar jarak jauh. 

Mereka harus membayar biaya kuota dari kantong sendiri karena pihak sekolah tidak pernah merencanakan adanya anggaran tersebut.

Karenanya, Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) merencanakan akan membagikan biaya kuota kepada guru yang melakukan kegiatan belajar mengajar dari rumah di kawasan DKI dan sekitarnya.

"Kita sudah lakukan survei dan berencana akan bagi untuk semua sekolah swasta. Prinsipnya sekolah-sekolah swasta kecil yah," ucap ketua yayasan YIIM Chrisbiantoro saat dihubungi, Selasa (5/5/2020).

Bantuan tersebut dimulai dari sekolah SDKN Anglo di kawasan Rawasari, Jakarta Pusat.

Sebanyak 16 guru diberikan masing-masing kuota internet untuk mengajar sebesar Rp 200.000 dalam sebulan. Pemberian itu akan diberikan selama dua bulan.

Chrisbiantoro menilai bantuan tersebut sangat dibutuhkan mengingat kegiatan mengajar hingga rapat antarguru juga dilakukan dengan jarak jauh via sambungan internet.

"Guru itu mengajar 24 jam, maksimal 32 jam, tinggal kali 4 minggu saja dalam sebulan, berapa itu. Hampir setiap hari butuh internet, sedangkan keuangan sedang menipis di tengah pandemi (Covid-19)," jelas dia.

Beberapa sekolah lain di kawasan Jakarta Pusat dan Depok pun sudah disurvei guna diberikan bantuan. Namun, Chrisbiantoro mengaku tidak semua sekolah mau membuka data kekurangan tersebut karena takut diungkap ke publik.

"Jadi agak sulit memang untuk beberapa sekolah. Kita hanya terfokus pada sekolah swasta karena sekolah negeri biasanya ada dana dari pemerintah," ucap dia.

Tidak hanya kepada guru, YIIM juga akan memberikan kuota internet kepada murid yang melakukan kegiatan belajar lewat sambungan internet.

Namun, pemberian kuota ini melalui seleksi yang ketat sehingga bantuan tepat sasaran.

"Murid-murid ini kan rata-rata pakai handphone untuk orangtuanya. Nah di satu sisi orang tuanya ada pakai untuk keperluan lain seperti nonton drama Korea, ada yang nyambi untuk dagang online dan lain lain, saya survei dulu lah ke beberapa koresponden," kata dia.

Dia memastikan nantinya murid yang yang mendapat bantuan berasal dari keluarga yang benar-benar terhambat biaya kuota internet untuk belajar di rumah.

Selain itu, murid juga akan diberikan alat tulis lengkap dan buku untuk kegiatan belajar di rumah.

"Kita hanya ingin tidak ada kendala  murid untuk menimba ilmu walau ditengah pandemi Covid-19 ini," terang dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/05/18381121/guru-sekolah-swasta-di-jakarta-bakal-dapat-bantuan-kuota-internet-untuk

Terkini Lainnya

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke