Salin Artikel

KAI Operasikan KA Luar Biasa, Penumpang Baru Bisa Beli Tiket Setelah Diverifikasi Satgas Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyampaikan pihaknya tidak ikut campur dalam penentuan penumpang yang boleh menggunakan kereta luar biasa.

Hal tersebut karena proses verifikasi persyaratan penumpang dilakukan oleh tim satuan tugas (satgas) gabungan di posko gugus tugas Covid-19 yang berada di area stasiun.

"Jadi bukannya kereta api, tapi satgas gabungan yang ada di stasiun, yang terdiri dari unsur Kemenhub, Pemda setempat, Pemerintah, kemudian juga TNI Polri," ujar Vice President Public Relations PT KAI Joni Martinus ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (12/5/2020).

Joni menjelaskan bahwa PT KAI hanya menyediakan sarana berupa rangkaian kereta api dan penjualan tiket perjalanan kereta api luar biasa.

Penumpang baru dapat membeli tiket kereta setelah melewati proses verifikasi persyaratan dan mendapatkan surat izin dari tim satgas.

"Kami ini intinya sudah terima bersih. Jadi kalau misalnya penumpang itu dinyatakan layak berangkat, mereka itu oleh tim satgas diberikan surat izin untuk membeli tiket," ungkapnya.

Diketahui, PT KAI kembali menyediakan layanan perjalanann KA Jarak Jauh dengan mengoperasikan kereta api luar biasa mulai Selasa (12/5/2020) sampai 31 Mei 2020.

Pengoperasian itu sesuai dengan Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.

Pada hari pertama beroperasi, Joni menyebut bahwa ada 30 penumpang kereta api jarak jauh di Stasiun Gambir berangkat meninggalkan wilayah Jabodetabek menggunakan rangkaian kereta luar biasa.

"Semuanya memenuhi syarat, enggak ada yang ditolaknya oleh tim gabungan satgas," kata Joni.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/12/17455981/kai-operasikan-ka-luar-biasa-penumpang-baru-bisa-beli-tiket-setelah

Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke