Salin Artikel

Puskesmas Pejuang Bekasi Sempat Ditutup gara-gara Ada Pasien Reaktif Covid-19 Datang Tanpa APD

“Hanya kemarin doang tutup, sekarang udah buka lagi kok,” ujar Kepala UPTD Puskesmas Pejuang, Hani, saat dihubungi.

Hani mengatakan, Puskesmas Pejuang sempat ditutup kemarin lantaran ada pasien reaktif Covid-19 yang datang tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD).

Sehingga, seluruh area puskesmas harus disterilkan dengan penyemprotan disinfektan selama lima hingga enam jam.

“Iya jadi dia sudah jalani rapid test Covid-19, hasilnya reaktif. Dia datang ke puskesmas, tidak pakai pelindung diri dan berbaur. Ketahuan baru sama dokter, akhirnya dokternya langsung menutup Puskesmas,” kata Hani.

Ia mengatakan, awalnya pasien tersebut hendak cuci darah di salah satu rumah sakit di Bekasi Timur.

Prosedur awal, pihak RS melakukan rapid test Covid-19 terhadap pasien tersebut sebelum cuci darah. Hasilnya, menunjukkan reaktif Covid-19.

Pihak RS kemudian merujuk pasien itu ke puskesmas untuk jalani tes swab polymerase chain reaction (PCR) untuk memastikan apakah terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Menurut Hani, tindakan pihak RS tersebut tidak tepat. Seharusnya, pasien itu diminta melakukan isolasi mandiri.

Meski saat ini Bekasi baru memiliki dua alat PCR di RSUD Kota Bekasi dan Labkesda Dinas Kesehatan, lanjut Hani, seharusnya pihak rumah sakit dapat melaporkan ke pihak puskesmas terkait hasil rapid test.

Nantinya pihak puskesmas berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait tes swab PCR.

“Dia harusnya diisolasi karena tahu dia rapid positif Covid, terlepas apakah benar-benar dia positif atau tidak. Ini dia malah dirujuk ke puskesmas, tindakan ini tidak tepat,” ujar Hani.

“Harusnya pihak rumah sakit yang lapor ke kami biar kami yang komunikasi dengan Dinas Kesehatan terkait tes swab-nya. Jadi pasiennya harus diisolasi,” tambah Hani.

Ia mengatakan, usai kejadian tersebut, kompleks puskesmas langsung disemprot disinfektan.

Sementara pasien tersebut tengah menjalani isolasi mandiri di rumah setelah dites swab PCR.

“Tinggal nunggu hasil PCR aja apakah dia positif atau negatif,” ucap dia.

Hani memastikan puskesmas kini kembali beroperasi seperti biasa. Bahkan, para tenaga medis di puskesmas tersebut telah diperiksa cepat maupun swab.

“Normal kok semua pelayanan, tenaga medis di puskesmas sudah diperiksa baik rapid maupun swab hasilnya nonreaktif. Kalau memang nanti harus dites tidak masalah,” tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/14/17431291/puskesmas-pejuang-bekasi-sempat-ditutup-gara-gara-ada-pasien-reaktif

Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke