Salin Artikel

Ini Penyebab Banyaknya Pelanggar yang Terjaring di Check Point Kalideres

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Metro Jakarta Barat Kompol Purwanta menyebut alasan banyaknya pendatang yang terjaring di penyekatan arus balik atau check point di Kalideres, Jakarta Barat.

Salah satu aturan yang dilanggar yakni mereka tidak membawa Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) dalam perjalanan menuju Jakarta.

"Kalau di sini (pos Taman Alfa Indah), Kembangan tidak banyak pelanggar, di Pos Kalideres banyak, terutama mobil motor yang bukan plat B," ucap Purwanta saat dihubungi, Jumat (29/5/2020).

Selain untuk lalu lintas kendaaraan luar daerah, Purwanta juga menyebut bahwa Jalan Raya Daan Mogot di Kalideres merupakan jalan lintas provinsi yang menghubungkan antara Banten dan DKI Jakarta.

Kebanyakan sepeda motor yang melintas dari arah Utara dan Timur biasanya melalui Kalideres untuk sampai ke Tangerang, bahkan ada yang ke Pelabuhan Merak, Banten.

"Untuk target operasinya sama, hanya di pos Kalideres itu karakternnya berbeda. Kalau di sana itu jalan antar provinsi lewatnya di sana," ucap Purwanta.

Setelah mudik, para pengendara yang kebanyakan dari Sumatera juga kembali ke Jakarta melalui Jalan Raya Daan Mogot.

Karena tidak mengantongi SIKM, pengendara yang hendak masuk Jakarta diminta putar balik ke daerah asal.

Sementara itu, untuk dua pos lainnya yakni di Kembangan (depan komplek Taman Alfa Indah) dan Karang Tengah, disebut Purwanta berbeda dengan pos Kalideres.

"Kalau di sini (pos Taman Alfa Indah), mereka yang rata-rata menggunakan kendaraan dari wilayah-wilayah di sekitar Jakarta. Sehingga untuk jumlah pelanggaran yang paling banyak ya di Kalideres kalau dari tiga lokasi yang ada," ujar Purwanta.

Meski berbeda, perlakuan ketiga pos penyekatan arus balik tetap sama.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 256 kendaraan yang melintas di Jakarta Barat, diminta putar balik karena tidak dapat menunjukkan SIKM di pos penyekatan arus balik.

Dari 256 kendaraan yang diminta putar balik, kebanyakan berasal dari pos penyekatan Kalideres.

"Data Kamis (28/5/2020), di Pos Kalideres 8 mobil pribadi, 235 sepeda motor, totalnya 243 kendaraan. Sementara di Pos Karang Tengah 2 mobil pribadi, 11 sepeda motor, totalnya 13 kendaraan, di pos Kembangan nihil," kata Kasatlantas Polres Metro Jakbar Kompol Purwanta saat dihubungi, Jumat.

Operasi pemeriksaan SIKM dilakukan untuk mengamankan Jakarta dari lonjakan kasus Covid-19 yang mungkin terjadi usai Lebaran.

Tentu peraturan ini tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 47 Tahun 2020 tentang Pembatasaan Kegiatan Bepergian Keluar dan/atau Masuk Provinsi DKI Jakarta Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/29/15541731/ini-penyebab-banyaknya-pelanggar-yang-terjaring-di-check-point-kalideres

Terkini Lainnya

Zeo Levana Mengaku Buat Konten 'Terjebak di Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten "Terjebak di Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke