JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang wanita berusia 46 tahun menghebohkan tempat pengungsian korban kebakaran di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pasalnya, wanita tersebut ternyata dinyatakan reaktif terhadap rapid test Covid-19 tetapi tak melaporkan diri ke Puskesmas setempat.
Lurah Tanjung Priok Ma'mun kemudian menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.
Ma'mun mengatakan, sebelumnya wanita tersebut sempat bekerja dengan seorang warga negara India.
"Entah ada kasus apa, tiga hari yang lalu majikannya ini menyuruh dia ikut rapid test di Rumah Sakit Hermina dan ternyata hasilnya positif (versi rapid test)," kata Ma'mun saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/6/2020).
Pihak rumah sakit kemudian memberikan rekomendasi kepada wanita tersebut untuk melaporkan hasil rapid test tersebut ke Puskesmas terdekat.
Akan tetapi, hal itu tak dilakukan oleh wanita tersebut. Bahkan sampai kebakaran yang melanda rumahnya dan beberapa kediaman lain tadi malam, Selasa (2/6/2020).
"Tiba-tiba tadi pagi ketika Puskesmas datang ya ke korban kebakaran untuk melayani kesehatan, dia cerita ke salah satu petugas kesehatan kalau dia positif rapid test. Nah kaget semua," ucap Ma'mun.
Aparat setempat langsung memindahkan wanita itu beserta keluarganya ke pengungsian di aula Gereja HKBP yang ada di sekitar lokasi.
Bahkan ruangan perempuan tersebut juga dipisahkan dari anggota keluarganya.
Sebagai tindak lanjut, kebetulan di Kelurahan Warakas, Tanjung Priok juga sedang ada swab test massal, sehingga wanita itu diperiksakan di sana. Namun, hasil swab test itu harus menunggu selama tiga hari.
"Awalnya kami pengin dorong ke Wisma Atlet, tapi belum bisa karena hasil swab-nya belum keluar. Tapi ternyata Kasudin kesehatan bilang ternyata riwayat ibu itu punya hipertensi, ya sudah itu jadi pembenaran untuk dia bisa diisolasi di rumah sakit," ujar Ma'mun.
Wanita tersebut siang tadi langsung diproses untuk diisolasi di RSUD Koja, Jakarta Utara.
Adapun kebakaran yang pada tadi malam terjadi akibat terbakarnya tabung gas di rumah pemilik warung nasi uduk.
Ledakan dari kompor, plafon rumah yang cukup rendah, serta bangunan semi permanen membuat api dengan cepat menjalar.
Akibatnya 12 rumah terbakar dan 54 warga terpaksa mengungsi di Masjid Nurul Falah dan Aula Gereja HKBP.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/03/18025411/rapid-test-reaktif-tetapi-tidak-lapor-wanita-ini-gemparkan-tempat