Kabar itu sebetulnya bermula dari twit akun Twitter @TMCPoldaMetro yang menampilkan foto warga berkumpul. Keterangan foto menyebutkan bahwa itu merupakan kondisi di Polres Jakarta Selatan pada Jumat pagi.
Orang-orang yang berkumpul itu merupakan warga yang hendak mengurusu SIM. Dalam keterangan foto itu disebutkan, mereka telah berkumpul sejak pukul 04.00 pagi.
"Pelayanan perpanjangan SIM di Polres Metro Jaksel membludak krn pukul 04.00 wib sudah berdatangan, dihimbau bagi masyarakat yang akan memperpanjang bisa di lain hari," kutip akun Twitter tersebut.
"Enggak ada antrean, Jakarta Selatan enggak ada antrean tadi pagi, Mas. Kalau ada itu hoaks," kata dia saat dikonfirmasi Jumat siang.
Dia mengatakan, antrean warga yang ingin membuat SIM terjadi setelah pukul 05.00 pagi. Namun antrean telah dibatasi untuk 300 warga dan itu dibagi dalam tiga gelombang antrean.
"Jadi nanti dibagi tiga gelombang. Diambil 100 warga pertama, habis itu 100 warga yang kedua sampai seterusnya," kata Sri.
Pelaksanaan antrean juga diklaim sudah sesuai dengan ketentuan pembatasan sosial bersala besar (PSBB). Bangku tempat warga mengantre didesain berjarak serta dilengkapi fasilitas untuk mencuci tangan.
Sri memastikan, pelayanan SIM di Polres Jakarta Selatan akan terus berjalan dengan memperhatikan ketentuan PSBB.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/05/15312261/polisi-hoaks-ada-antrean-pelayanan-sim-mulai-jam-4-pagi-di-polres-jaksel