Salin Artikel

PIM Kembali Dibuka, Pengunjung Berbaris di Lobi

Dari foto yang diterima Kompas.com, para pengunjung menunggu di pintu masuk mal PIM 2. Mereka berbaris dengan jarak yang sudah ditentukan di lobi.

Mereka juga terlihat memakai masker dan mencuci tangan di wastafel yang telah disediakan.

General Manager PIM, Eka Dewanto, membenarkan hari ini pihaknya telah kembali beroperasi. Mal sudah kembali menerima pengunjung sejak pukul 10.00.

"Ya saat ini lancar jadi memang belum terlalu banyak pengunjung jadi kami menerima pengunjung. Hari ini kami terima pengunjung dari pukul 10.00 sampai pukul 21.00," kata Eka saat dikonfirmasi, Senin (15/6/2020).

Saat masa PSBB transisi ini, pihaknya memastikan akan mengikuti peraturan pemerintah dengan tidak membuka semua tenant (gerai) yang ada di mal.

fitnes, tempat spa, dan sejumlah gerai lain belum beroperasi.

"Kategori yang diperbolehkan buka seperti fitnes center, klinik kecantikan mereka tidak boleh buka, masuk ke fase berikutnya. Jadi dengan keterbatasan tersebut kami juga cukup happy," kata dia.

Selain itu, dia memastikan semua protokol kesehatan yang ada di mal sudah mengikuti ketentuan dari pemerintah.

Mulai dari penyediaan hand sanitizer, batas jarak untuk mengantre. Pihaknya memantau setiap gerai agar turut dengan protokol kesehatan yang berlaku.

"Kami menyebarkan semua hand sanitizer di seluruh penjuru mal. Termasuk juga lift kami dilengkapi dengan sensor, tinggal melambai saja mereka sudah buka sendiri," kata dia.

"Setiap pengunjung juga diwajibkan memakai masker, kalau tidak (tidak pakai masker) kami tidak akan perbolehkan masuk," tambah dia.

Dia berharap masyarakat bisa kembali mengunjungi mal dengan tertib dan tetap tatat dengan protokol PSBB.

Sebelumnya, sebanyak 80 mal di Jakarta mulai kembali buka pada hari ini.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengancam akan menutup pusat perbelanjaan jika pengelola tidak mematuhi aturan mengenai jumlah pengunjung selama PSBB transisi.

"Di depan pintu masuk ada QR code, di mana pengunjung harus scan, dihitung jumlahnya," kata Anies saat meninjau salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Utara, Kamis (11/6/2020).

Anies mengatakan, pengelola harus bisa mengawasi jumlah pengunjung tidak lebih dari 50 persen.

"Kami akan mengawasi, bila sampai ambang batas jumlah pengunjung terlewati, akan ditegur," ujar Anies.

Apabila teguran pertama tidak diindahkan, Pemprov DKI Jakarta akan memberikan teguran kedua.

Penutupan terhadap mal yang pengunjungnya melebihi 50 persen baru akan dilakukan apabila teguran kedua kembali tidak diindahkan.

"Bila ditegur dua kali, tetap melanggar, maka akan ditutup sementara," kata Anies.

Anies juga mengingatkan bahwa ada sejumlah tenant yang masih dilarang untuk membuka usahanya.

"Tempat bermain anak dan tempat permainan anak temporer belum boleh beroperasi," kata Anies.

Kemudian bioskop, pameran, dan pergelaran juga masih belum bisa jadi sumber hiburan warga yang ingin berkunjung ke mal.

"Function hall juga belum bisa, resepsi dan lain-lain belum bisa digunakan, kemudian juga beberapa ketentuan teknis yang nanti ada perinciannya," ujar Anies.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/15/12052201/pim-kembali-dibuka-pengunjung-berbaris-di-lobi

Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke