Salin Artikel

Anggota DPRD DKI: Pembagian Paket Bansos Kemensos di Jakarta Kacau

Pembagian yang dikritik Eneng paket bansos Kemensos tahap 1 dan 3.

Eneng mempermasalahkan perbedaan barang dan nilai bansos yang diterima oleh warga di Jakarta Barat dan Jakarta Timur.

"Wah, kacau sih. Jadwal distribusi juga sulit diakses, vendor penyedia enggak transparan juga. Item bantuan ini kenapa berbedanya atau selisih itemnya banyak?" kata Eneng saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/6/2020).

Ia mengemukakan, jumlah besaran dan paket bansos di Jakarta Barat berbeda dengan di Jakarta Timur.

Untuk rincian paket di Jakarta Timur terdiri dari :

  1. Dua kemasan beras Putri Kediri seharga Rp 76.000 = Rp 152.000
  2. Sepuluh bungkus mie instan merk mie sedap ayam bawang seharga Rp 2.600 per item = Rp 26.000
  3. Dua liter minyak goreng Sania seharga Rp 11.500 per liter = Rp 23.000
  4. Satu bungkus teh celup Sosro Rp 6.000
  5. Lima bungkus susu UHT food station Rp 5.700 per kotak = Rp 28.500
  6. Satu bungkus kecap ABC Rp 7.000
  7. Satu botol sambal sasa Rp 10.000
  8. Dua bungkus sarden vitan Rp 6.000 per kaleng = Rp 12.000
  9. Tiga sabun Nuvo Rp 2.000 per batang = Rp 6.000

Total sebesar Rp 270.500.

Sementara rincian paket untuk Jakarta Barat yang ditemukan Eneng sebagai berikut :

  1. Minyak goreng merek Tomat Mas 2 liter = Rp 19.500
  2. Sarden merek Vitan 9 pcs Rp 6.000 per kaleng = Rp. 54.000
  3. Mie ayam bawang ABC 5 pcs Rp 1.800 per bungkus = Rp. 9.000
  4. Mie Selera Pedas 5 pcs Rp 2.500 per bungkus = Rp 12.500
  5. Saos ABC kecil 135 ml = Rp 10.000
  6. Saos ABC kecil 135 ml = Rp 7.000
  7. Beras 10 kg = Rp 125.000

Nilai totalnya Rp 237.000.

Jadi ada selisih nilai paket sebesar Rp 33.500 antara yang diteria warga di Jakarta Barat dengan Jakarta Timur. Adanya selisih itulah yang dinilai Eneng sebagai tidak adil

Menurut Eneng , meskipun berbeda vendor yang mendistribusikan bansos, harga dan item bansos seharusnya disamakan.

Vendor yang mendistribusikan bansos di Jakarta Timur adalah Food Station sedangkan yang di Jakarta Barat belum diketahui.

"Standar item bansos ini (setahu saya) standar ke atas. Seperti indomie jika diganti harus dengan mie harga setara indomie atau lebih dari harga indomie. Juga yang lainnya," kata dia.

Eneng juga mengkritik informasi bansos Kemensos yang terbilang sangat minim.

"Beda-beda vendor, tapi di website Kemensos infonya terbatas banget. Jadwal distribusi juga sulit diakses, vendor penyedia enggak transparan juga," ujr dia.

(Catatan Redaksi. Judul dan isi berita ini telah mengalami perbaikan.  Judul sebelumnya adalah Paket Bansos Pemerintah Pusat di Jakarta Disebut Kacau, Barang dan Nilainya Beda dengan yang Disalurkan Pemprov DKI. Pada versi sebelumnya disebutkan ada perbedaan isi dan nilai bansos yang diberikan Kemensos dan Pemperov DKI. Kami mohon maaf atas kekeliruan yang terjadi.)   

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/15/17203001/anggota-dprd-dki-pembagian-paket-bansos-kemensos-di-jakarta-kacau

Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke