Kakak korban, Febriana (35) mengatakan pemecatan dialami adik bungsu yang bekerja menjadi petugas kebersihan di salah satu apartemen di kawasan Lengkong Gudang Timur, Serpong, terjadi satu minggu lalu.
Saat itu, kata Febriana, korban memilih tinggal bersamanya.
Sebelum tinggal bersama kakaknya, Mauladi biasa bermalam di mes tempat kerja.
"Karena rumah orangtua tinggal di Sukabumi, setelah PHK itu dia tinggal sama saya. Biasanya selama kerja tinggal di mess tempat kerja," kata Febriana saat dikonfirmasi, Kamis (18/6/2020).
Tiga hari sebelum kejadian, Febriana mengaku jika adik laki-lakinya itu kerap murung.
Kepada Febriana, korban hanya sedikit bercerita soal penutusan kerja yang masa kontrak berakhir pada Desember 2020.
"Namanya laki-laki enggak kayak bocah perempuan bisa curhat. Mungkin dia dipendam atau bagaimana. Dia (korban) cuma cerita kalau masa kontrak itu sampai bulan Desember, kenapa bulan ini sudah dipecat," ucap dia.
Pada Rabu malam, korban juga sempat mengalami demam tinggi hingga peristiwa bunuh diri itu terjadi.
Febriana mengaku, belum banyak mengetahui permasalahan yang dialami oleh adiknya pasca terkena PHK.
"Saya belum tahu banyak soal PHK itu. Dia sering murung sama nangis. Sampai semalam panas tinggi dan kejadian ini terjadi," tutupnya.
Sebelumnya, peristiwa bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
Febriana yang saat itu pulang setelah membeli makanan untuk korban, kaget mengetahui banyak orang di depan rumahnya.
"Sebelumnya, dia sempat mau berangkat melamar pekerjaan. Saya bilang motor cuma satu, saya pakai dulu buat beli makanan. Setelah saya pulang (beli makanan) rumah sudah ramai. Ternyata ada kejadian itu. Untuk kronologi awal saya tidak tahu persis," kata Febriana.
Saat itu Febriana mencoba memastikan kondisi adik bungsu yang sudah tergeletak di dalam kamar dengan kondisi sudah bersimbah darah
Berdasarkan keterangan dari anak Febriana, korban saat itu sempat menyayatkan pergelangan tangan kiri dan leher dengan menggunakan cutter.
"Anak saya sempat menghalau, tapi ditendang. Namanya di dalam, teriak, tidak ada yang dengar akhirnya anak saya keluar minta tolong sama tukang cukur. Tapi pas ke dalam sudah terjadi," kata Febriana.
Sementara Kapolsek Serpong, AKP Supriyanto membenarkan adanya peristiwa bunuh diri yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
"Iya kejadian itu jam 11 siang anggota langsung ke sana. Bunuh diri dengan menggunakan cutter," ucap dia.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/18/18394981/pria-yang-bunuh-diri-di-serpong-diduga-depresi-kena-phk