Hal tersebut merupakan upaya PPD menyikapi turunnya pemasukan perusahaan selama pandemi Covid-19.
Pande mengatakan, PPD telah menandatangani kontrak kerja dengan beberapa perubahan besar.
"Dari perusahaan Kapal Api sudah berkontrak dengan kami untuk sejumlah 29 armada. Dalam waktu dekat ini ada Adidas sekitar 70 bus, terus ada perusahaan yang sudah masuk," kata Pande, Selasa (30/6/2020).
Namun, dia memastikan tidak semua armada bus PPD dialihkan untuk pelanggan swasta. Beberapa bus Transjakarta dan Transjabodetabek saat ini masih beroperasi walau ada pandemi Covid-19.
Pande sebelumnya mengungkapkan, pendapatan perusahaan itu dari bus Transjakarta dan Transjabodetabek merosot tajam karena dampak pandemi Covid-19. Banyak bus yang tidak operasikan sehingga pendapatan pun berkurang.
"Awalnya pendapatan kami bisa masuk hampir mendekati Rp 30 miliar dalam sebulan (dari Transjakarta). Artinya pendapatan kami di Transjakarta sekitar 1 miliar per hari. Sekarang ini cuma di kisaran 12 miliar (per bulan)," kata dia.
Pendapat yang berkurang juga dirasakan dari bus Transjabodetabek.
"Kalau bicara perbulannya ya mendekati 60 sampai 80 persenlah pendapatan kami menurun," kata Pande.
Dia berharap pandemi Covid-19 cepat berakhir sehingga perusahaan dapat melayani masyarakat seperti semula.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/01/06430001/merugi-saat-pandemi-ppd-rambah-pasar-antar-jemput-karyawan