Salin Artikel

PSBB Transisi Diperpanjang dan Sederet Hal yang Harus Diketahui

Dengan masih berlakunya PSBB transisi, aktivitas warga di sejumlah tempat seperti kantor atau pusat perbelanjaan masih dibatasi. Jumlah orang yang bekerja kantor atau pengunjung mal misalnya, hanya boleh terisi maksimal 50 persen dari kapasitas yang tersedia.

Perpanjangan PSBB transisi atau PSBB yang diperlonggar dilakukan setelah Pemprov DKI melihat skor indikator pelonggaran.

Anies mengatakan, skor indikator pelonggaran mempunyai tiga unsur, yakni epidemiologi, kesehatan masyarakat, dan fasilitas kesehatan. Jika total skor di atas 70, pelonggaran boleh dilakukan atau diteruskan.

Dia mengemukakan, skor epidemiologi Jakarta saat ini 75, unsur kesehatan masyarakat 54, dan fasilitas kesehatan 83. Jadi, total skor indikator pelonggaran Jakarta adalah 71.

"Total skor kita 71. Dengan total skor seperti itu, kita memang bisa melakukan pelonggaran. Dan, kesimpulan dalam rapat gugus tadi bahwa PSBB transisi, yang itu artinya semua kegiatan berlangsung dengan kapasitas 50 persen, akan diteruskan 14 hari ke depan," kata Anies dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube Pemprov DKI, Rabu kemarin.

Anies menjelaskan, skor fasilitas kesehatan Jakarta menurun bila dibandingkan dengan sebelumnya yang mencapai 100.

Menurut dia, skor fasilitas kesehatan menurun karena ada tenaga medis yang terpapar Covid-19. Dampaknya, sejumlah fasilitas kesehatan harus ditutup sehingga tidak lagi berfungsi 100 persen.

"Bukan karena ada problem di faskes (fasilitas kesehatan), tapi karena ada tenaga medis yang terpapar. Tapi, begitu bisa dibuka lagi, kita bisa kembali ke skor 100," kata dia.

Selain ketiga unsur di atas, angka reproduksi atau penyebaran wabah di Ibu Kota masih terjadi dan sama dengan bulan lalu.

"Angka reproduksi (wabah Covid-19) di Jakarta masih berkisar 1, belum turun sampai angka yang lebih aman. Masih sama dengan angka bulan lalu," ujar Anies.

Angka reproduksi merupakan potensi penularan wabah oleh 1 orang. Jika angka reproduksi sebesar 3, maka itu artinya 1 orang dapat menularkannya ke 3 orang lain. Apabila angkanya 1, maka 1 orang dapat menularkannya ke 1 orang lain.

Keadaan baru dikatakan relatif aman jika angka reproduksi kurang dari 1. Pada level itu,  jumlah orang yang tertular di kemudian hari akan semakin sedikit.

Rasio Covid-19 di Kelurahan Kenari tinggi

Anies mengatakan, laju pertumbuhan kasus atau incidence rate (IR) di satu kelurahan di Jakarta saat ini masih tinggi. Berdasarkan bahan paparan yang ditunjukkan Anies, kelurahan yang dia maksud adalah Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

"Satu kelurahan yang di situ laju incidence rate-nya masih tinggi," ujar dia.

Kelurahan Kenari menjadi satu-satunya kelurahan dengan angka IR yang masih tinggi atau berwarna merah, yakni antara 637,08 sampai 956,5.

Angka IR merupakan rasio antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan populasi per 100.000 penduduk.

Dia mengatakan, berbeda dari IR di Kelurahan Kenari, angka IR di kelurahan-kelurahan lainnya di Jakarta relatif terkendali.

Penjagaan pasar dan KRL

Dalam perpanjangan PSBB transisi ini, ada dua area yang akan menjadi fokus pencegahan Covid-19, yaitu pasar tradisional dan kereta rel listrik (KRL). Kedua area tersebut perlu dijaga dan dikendalikan karena sering menjadi tempat penularan.

"Ada dua area utama yang sering menjadi tempat penularan, pertama adalah pasar. Yang kedua adalah transportasi umum KRL," ucap Anies.

Kedua area tersebut bakal dijaga ASN, polisi, dan TNI. Para petugas itu akan membatasi warga yang akan naik KRL atau berkunjung ke pasar. Petugas akan berjaga di pintu-pintu pasar. Jumlah pengunjung pasar maksimal 50 persen dari kapasitas yang tersedia.

"Semua akan dilakukan pengawasan tepat. Jam operasinya akan dikembalikan normal, ganjil genap di dalam pasar akan ditiadakan, tetapi jumlah orang masuk pasar akan dikendalikan dari jumlah yang masuk di pasar tidak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas," kata dia.

Karena kapasitas pasar akan dibatasi 50 persen, sistem pembatasan toko atau kios yang buka berdasarkan nomor toko/kios/lapak ganjil dan genap ditiadakan.

Jam buka pasar juga tak lagi dibatasi. "Jam operasi panjang untuk menyebar kedatangan orang," lanjut Anies.

Kebijakan itu berlaku mulai hari ini.

Unjuk rasa diizinkan

Anies juga mengizinkan kegiatan unjuk rasa digelar saat PSBB, tetapi harus mengikuti protokol pencegahan Covid-19. Anies menekankan, para pengunjuk rasa wajib menerapkan jaga jarak guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Kemudian untuk kegiatan unjuk rasa dan lain-lain, ini harus dipastikan bahwa harus mengikuti protokol soal jaga jarak karena risikonya besar," ujar dia.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan koordinator kegiatan unjuk rasa untuk memastikan penerapan protokol kesehatan Covid-19 selama kegiatan berlangsung.

CFD jadi kawasan pesepeda

Selama PSBB transisi, Anies mengganti penggunaan istilah car free day (CFD) yang biasa diselenggarakan setiap minggu menjadi kawasan pesepeda.

Alasan penggantian itu untuk mendorong warga berolahraga menggunakan sepeda ketimbang berlari atau jalan kaki.

"Kegiatan car free day kita lakukan penyebaran di 32 lokasi dan namanya pun bukan car free day. Namanya kawasan pesepeda. Kenapa kawasan pesepeda? Untuk menjaga jarak aman tetap tercapai," kata dia.

Menurut Anies, masalah di CFD adalah banyaknya pelari atau pejalan kaki yang berkerumun sehingga tidak sesuai dengan konsep physical distancing.

Anies mengatakan, Pemprov DKI tetap memfasilitasi kegiatan tersebut karena ada keinginan masyarakat untuk berolahraga, terutama warga yang kesulitan berolahraga di kediaman atau lingkungan masing-masing karena fasilitasnya kurang memadai.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/02/10043291/psbb-transisi-diperpanjang-dan-sederet-hal-yang-harus-diketahui

Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke