Salin Artikel

Peringatkan Pedagang Pasar Kebayoran Lama, Satpol PP: Kalau Enggak Pakai Masker Nanti Pasar Ditutup

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama para Aparatur Sipil Negara (ASN) menegur pedagang-pedagang dan pengunjung di Pasar Kebayoran Lama yang tak menggunakan masker, Senin (6/7/2020).

Para ASN itu memberikan imbauan pedagang-pedagang untuk terus memakai masker.

“Ibu sadar Bu, kalau Ibu enggak pakai masker, nanti pasar ditutup, kalau pasar ditutup nanti Ibu rugi,” kata seorang Satpol PP kepada pedagang.

Di titik lain, Satpol PP berteriak kepada pedagang untuk menggunakan masker. Pedagang yang berusia tua tak luput dari teguran Satpol PP.

“Bu, maskernya pakai. Nenek-nenek itu yang paling rawan kena Covid-19,” kata Satpol PP.

Pantauan Kompas.com sekitar pukul 14.00 WIB, para ASN berkeliling di lorong-lorong Pasar Kebayoran Lama dari area Ramayana hingga Blok B Pasar Kebayoran Lama.

Sementara, para ASN lainnya berjalan mengikuti Satpol PP.

Sebagian ASN mendokumentasikan kegiatan pemantauan menggunakan handphone.

Sebagian ASN lain membawa dan mengisi lembar pengecekan pemantauan kondisi pasar.

Salah seorang ASN yang tidak disebutkan namanya, mengatakan sudah berada di Pasar Kebayoran Lama sejak pukul 07.00 WIB.

Pihaknya mendapatkan arahan dari Camat Kebayoran Lama untuk kegiatan pemantauan pasar.

“Kami bagi tugas di sini untuk mengawasi Pasar Induk Kebayoran Lama sesuai dengan prosedur protokol kesehatan,” katanya saat ditemui Kompas.com di Pasar Kebayoran Lama.

Pemantauan pasar, lanjutnya, berawal dari pintu masuk utama Pasar Kebayoran Lama di Gedung Ramayana. Pemantauan dilanjutkan dengan berkeliling pasar.

Para ASN memantau pasar secara berkelompok. Kompas.com sempat mengikuti kegiatan pemantauan sekelompok ASN yang terdiri dari lima orang.

Sebanyak 16 Aparatur Sipil Negara (ASN) berkeliling Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (6/7/2020).

Para ASN berasal dari Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (DPPKUM); Satpol PP, dan Satuan Kerja Peramgkat Daerah (SKPD).

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, total aparatur sipil negara (ASN) yang dikerahkan untuk memantau pasar di Jakarta adalah 5.000 orang.

Informasi itu tertuang dalam Surat Tugas Nomor 054/881 tentang Pemantauan Kegiatan Pengawasan dan Penindakan Aktivitas Masyarakat selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif.

Surat tugas tersebut diteken oleh Saefullah pada 1 Juli 2020.

Dalam surat itu, 5.000 ASN akan disebar di 14 area pasar di lima kota administrasi di DKI Jakarta.

Rincian 14 area pasar itu adalah, tiga area pasar terdiri dari 32 pasar di Jakarta Timur, tiga area pasar terdiri dari 26 pasar di Jakarta Selatan dan dua area pasar terdiri dari 27 pasar di Jakarta Utara.

Kemudian, tiga area pasar terdiri dari 38 pasar di Jakarta Pusat, dan tiga area pasar terdiri dari 28 pasar di Jakarta Barat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/06/18470041/peringatkan-pedagang-pasar-kebayoran-lama-satpol-pp-kalau-enggak-pakai

Terkini Lainnya

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke