Salin Artikel

PSBB Transisi di Jakarta, Grafik Kasus Baru Covid-19 Makin Menanjak

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada masa transisi di Jakarta telah berlangsung sejak 5 Juni 2020.

PSBB transisi yang seharusnya berakhir pada 2 Juli 2020 itu akhirnya diperpanjang selama 14 hari sampai 16 Juli mendatang.

Perpanjangan PSBB transisi atau PSBB yang diperlonggar dilakukan setelah Pemprov DKI melihat skor indikator pelonggaran.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, skor indikator pelonggaran mempunyai tiga unsur, yakni epidemiologi, kesehatan masyarakat, dan fasilitas kesehatan.

Jika total skor di atas 70, pelonggaran boleh dilakukan atau diteruskan.

Sementara itu, total skor Jakarta adalah 71. Dengan demikian, sejumlah pelonggaran dapat diteruskan.

Pemprov DKI Jakarta juga masih menerapkan PSBB, meskipun dengan sejumlah pelonggaran, karena angka reproduksi atau penularan Covid-19 di Jakarta masih berada di kisaran angka 1.

Artinya, satu orang dapat menularkan virus kepada satu orang lainnya.

"Angka reproduksi (wabah Covid-19) di Jakarta masih berkisar 1, belum turun sampai angka yang lebih aman. Masih sama dengan angka bulan lalu," ujar Anies saat mengumumkan perpanjangan PSBB transisi, Rabu (1/7/2020).

Lalu, bagaimana tren kasus baru positif Covid-19 di Ibu Kota selama masa transisi?

Jumlah kasus baru Covid-19 yang dilaporkan tiap harinya selama masa transisi di Jakarta naik turun.

Meskipun demikian, grafik kasus harian Covid-19 pada masa transisi cenderung menanjak.

Hal itu terlihat dari grafik kasus harian Covid-19 di situs web corona.jakarta.go.id.

Bahkan, laporan kasus harian tertinggi sejak munculnya kasus perdana di Ibu Kota beberapa kali tercatat pada masa transisi.

Pada 9 Juni 2020, tercatat ada 239 kasus baru yang dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, tertinggi sejak munculnya kasus perdana pada awal Maret 2020.

Kemudian, pada 5 Juli 2020, kasus baru yang dilaporkan melampaui jumlah kasus pada 9 Juni, yakni 256 kasus baru, dan menjadi yang tertinggi.

Dalam sepekan terakhir, Provinsi DKI Jakarta bahkan tiga kali mencatatkan penambahan kasus tertinggi Covid-19.

Penambahan kasus itu terjadi pada 8 Juli, 11 Juli, dan 12 Juli.

Pada 8 Juli, laporan jumlah kasus baru Covid-19 tercatat 344 orang, menjadi tertinggi sejak munculnya kasus perdana.

Kemudian, pada 11 Juli lalu, laporan kasus baru positif Covid-19 melampaui catatan tertinggi sebelumnya dengan 359 kasus.

Terakhir, laporan kasus baru pada 12 Juli kembali menjadi yang tertinggi.

Ada 404 kasus baru yang dilaporkan Pemprov DKI, melampaui jumlah kasus baru pada hari sebelumnya.

Rincian kasus baru

Berikut rincian kasus baru Covid-19 selama berlangsungnya masa transisi di Jakarta:

  • 5 Juni: 84 kasus baru, total 7.684 kasus, 2.751 sembuh, 532 meninggal
  • 6 Juni: 102 kasus baru, total 7.786 kasus, 2.840 sembuh, 535 meninggal
  • 7 Juni: 160 kasus baru, total 7.946 kasus, 3.170 sembuh, 537 meninggal
  • 8 Juni: 91 kasus baru, total 8.037 kasus, 3.205 sembuh, 538 meninggal
  • 9 Juni: 239 kasus baru, total 8.276 kasus, 3.369 sembuh, 547 meninggal
  • 10 Juni: 147 kasus baru, total 8.423 kasus, 3.517 sembuh, 551 meninggal
  • 11 Juni: 129 kasus baru, total 8.552 kasus, 3.664 sembuh, 555 meninggal
  • 12 Juni: 76 kasus baru, total 8.628 kasus, 3.780 sembuh, 561 meninggal
  • 13 Juni: 120 kasus baru, total 8.748 kasus, 3.840 sembuh, 564 meninggal
  • 14 Juni: 115 kasus baru, total 8.863 kasus, 4.091 sembuh, 571 meninggal
  • 15 Juni: 105 kasus baru, total 8.986 kasus, 4.198 sembuh, 580 meninggal
  • 16 Juni: 124 kasus baru, total 9.092 kasus, 4.329 sembuh, 583 meninggal
  • 17 Juni: 117 kasus baru, total 9.209 kasus, 4.444 sembuh, 588 meninggal
  • 18 Juni: 176 kasus baru, total 9.385 kasus, 4.592 sembuh, 594 meninggal
  • 19 Juni: 140 kasus baru, total 9.525 kasus, 4.682 sembuh, 599 meninggal
  • 20 Juni: 178 kasus baru, total 9.703 kasus, 4.821 sembuh, 603 meninggal
  • 21 Juni: 127 kasus baru, total 9.830 kasus, 5.054 sembuh, 615 meninggal
  • 22 Juni: 127 kasus baru, total 9.957 kasus, 5.128 sembuh, 618 meninggal
  • 23 Juni: 166 kasus baru, total 10.123 kasus, 5.228 sembuh, 619 meninggal
  • 24 Juni: 154 kasus baru, total 10.277 kasus, 5.322 sembuh, 628 meninggal
  • 25 Juni: 195 kasus baru, total 10.472 kasus, 5.435 sembuh, 631 meninggal
  • 26 Juni: 168 kasus baru, total 10.640 kasus, 5.542 sembuh, 632 meninggal
  • 27 Juni: 213 kasus baru, total 10.853 kasus, 5.610 sembuh, 632 meninggal
  • 28 Juni: 132 kasus baru, total 10.985 kasus, 5.865 sembuh, 635 meninggal
  • 29 Juni: 95 kasus baru, total 11.080 kasus, 6.118 sembuh, 636 meninggal
  • 30 Juni: 196 kasus baru, total 11.276 kasus, 6.512 sembuh, 641 meninggal
  • 1 Juli: 206 kasus baru, total 11.482 kasus, 6.680 sembuh, 644 meninggal
  • 2 Juli: 195 kasus baru, total 11.677 kasus, 6.871 sembuh, 646 meninggal
  • 3 Juli: 147 kasus baru, total 11.824 kasus, 7.109 sembuh, 648 meninggal
  • 4 Juli: 215 kasus baru, total 12.039 kasus, 7.377 sembuh, 650 meninggal
  • 5 Juli: 256 kasus baru, total 12.295 kasus, 7.663 sembuh, 658 meninggal
  • 6 Juli: 231 kasus baru, total 12.526 kasus, 8.033 sembuh, 658 meninggal
  • 7 Juli: 199 kasus baru, total 12.725 kasus, 8.277 sembuh, 664 meninggal
  • 8 Juli: 344 kasus baru, total 13.069 kasus, 8.429 sembuh, 667 meninggal
  • 9 Juli: 290 kasus baru, total 13.359 kasus, 8.647 sembuh, 677 meninggal
  • 10 Juli: 239 kasus baru, total 13.598 kasus, 8.825 sembuh, 684 meninggal
  • 11 Juli: 359 kasus baru, total 13.957 kasus, 9.040 sembuh, 690 meninggal
  • 12 Juli: 404 kasus baru, total 14.361 kasus, 9.200 sembuh, 702 meninggal (tertinggi sejak kasus perdana)
  • 13 Juli: 278 kasus baru, total 14.639 kasus, 9.408 sembuh, 710 meninggal

Penjelasan Anies

Gubernur Anies menyadari tingginya lonjakan kasus pada 12 Juli lalu.

Lonjakan kasus tersebut membuat positivity rate Covid-19 meningkat dua kali lipat.

Positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif dengan jumlah tes yang dilakukan.

"Hari ini angka positivity rate itu menjadi 10,5 persen, melonjak dua kali lipat," kata Anies dalam video yang diunggah di YouTube Pemprov DKI Jakarta, Minggu.

Dari penambahan pasien positif Covid-19, Anies menyampaikan, 66 persen di antaranya tak mengalami gejala. Mereka tidak menyadari telah terpapar Covid-19.

Mereka baru ketahuan terpapar Covid-19 tatkala petugas dari puskesmas ataupun Dinas Kesehatan melakukan tes.

Tingginya lonjakan kasus baru positif Covid-19, kata Anies, menjadi peringatan bagi warga Jakarta untuk lebih disiplin dan waspada pada masa PSBB transisi.

Anies berujar, jika kasus Covid-19 di Jakarta terus melonjak, Pemprov DKI bisa menghapus segala pelonggaran yang dilakukan selama masa transisi.

"Saya ingatkan pada semua, jangan sampai situasi ini jalan terus sehingga kami harus menarik rem darurat atau emergency brake," tutur Anies.

"Bila itu terjadi, maka kita semua harus kembali dalam rumah, kegiatan perekonomian terhenti, kegiatan keagamaan terhenti, kegiatan sosial terhenti. Kita semua akan merasakan kerepotannya bila situasi ini berjalan terus," sambung dia.

Diprediksi terus meningkat

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mengatakan, kasus Covid-19 di Jakarta hingga kini belum terkendali.

Sejumlah pelonggaran yang diberlakukan pada masa PSBB transisi menyebabkan risiko penularan Covid-19 makin meningkat.

"Di Indonesia, khususnya di Jakarta, angka-angka epidemiologi (Covid-19) ini memang belum terkendali, jadi masih sangat fluktuatif dan masih sangat riskan," ujar Hermawan, kemarin.

"Yang menyebabkan ini lebih berisiko lagi karena pemerintah menerjemahkan PSBB itu dalam bentuk PSBB transisi," lanjut dia.

Hermawan menjelaskan, hingga saat ini, tingkat kesadaran dan kedisiplinan masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan guna mencegah Covid-19 masih rendah.

Rendahnya kedisiplinan warga dan adanya sejumlah pelonggaran pada masa transisi berpotensi terus meningkatkan kasus Covid-19 di Ibu Kota.

Karena itu, tingginya laporan kasus baru positif Covid-19 di Jakarta dalam sepekan terakhir sudah dapat diprediksi.

Bahkan, menurut Hermawan, kasus Covid-19 di Jakarta masih akan terus meningkat, mengingat banyaknya pelonggaran yang diberlakukan saat ini.

"Hari ini dan hari-hari ke depan, kita masih akan melihat laju (infeksi Covid-19) yang masih terus meninggi," ucapnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/14/08163951/psbb-transisi-di-jakarta-grafik-kasus-baru-covid-19-makin-menanjak

Terkini Lainnya

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke